BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kota Tegal menghadirkan suasana berbeda. Jika biasanya dimeriahkan dengan lomba tradisional seperti balap karung, tarik tambang, hingga panjat pinang, kali ini masyarakat justru disuguhkan ajang tak biasa, yaitu lomba menangis.
Ide lomba tersebut digagas oleh pengusaha senior Tegal, Jamaluddin Ali Katiri, dan dilaksanakan di depan Hotel Riez Palace Tegal pada Minggu (17/8/2025).
Menurut Jamaluddin, lomba menangis ini menjadi simbol dari beratnya tantangan hidup yang sedang dirasakan masyarakat, termasuk warga Tegal.
“Kenapa lomba menangis? Karena pengetatan anggaran pemerintah berdampak langsung ke pendapatan hotel dan itu patut ditangisi. Selain itu, daya beli masyarakat juga turun. Hampir 40 tahun saya menjadi pengusaha, baru kali ini masa tersulit,” ujar Jamaluddin, Minggu (17/8/2025).
Salah satu peserta bernama Subhan berhasil keluar sebagai juara setelah air matanya mengalir begitu deras. Dengan suara parau dan tangisan yang tak bisa ditahan, ia menceritakan alasan di balik kesedihannya.
“Jujur saya masih sedih ditinggal meninggal oleh istri walau sudah lima tahun lalu. Selain itu, 17 Agustus 2024 ibu saya sakit dan masuk ICU. Alhamdulillah sekarang beliau sudah sehat, tetapi rasa sakit itu masih terasa. Itu yang membuat saya menangis,” jelasnya.
Baca Juga:
KDM: HUT RI Momentum Pemda Jaga Keberpihakan pada Rakyat
Sambut HUT RI ke-80, Warga Kuningan Buat Lorong Merah Putih Sepanjang 1 Kilometer
Tangisan Subhan berhasil menggugah penonton hingga turut terbawa suasana haru. Meski terkesan unik dan tak biasa, lomba ini tidak semata-mata menjadi hiburan. Jamaluddin menegaskan, ajang menangis tersebut juga dimaknai sebagai simbol kritik terhadap kondisi perekonomian yang tengah dirasakan masyarakat.
“Kadang kita perlu ruang untuk menangis bersama, supaya lega. Tetapi juga sebagai pengingat, kondisi ini harus kita hadapi dengan kebersamaan” tutupnya.
(Virdiya/Dist)