JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — PT Pertamina Patra Niaga secara resmi mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dari yang sebelumnya Rp12.950 per liter menjadi naik Rp13.700 per liter.
Penyesuaian itu berlaku di SPBU Pertamina yang berada di beberapa wilayah Provinsi, mulai Aceh, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mulai Sabtu (10/8/2024) pukul 00.00 waktu setempat.
Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan, naik harga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau yang dikenal sebagai ICP (Indonesia Crude Price) serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Pembatasan Pembelian Pertalite Mulai September 2024, Ada Kewajiban Baru
Meskipun tren ICP telah mengalami kenaikan sejak akhir trimester pertama tahun 2024, Pertamina Patra Niaga sempat menahan kenaikan harga BBM Non Subsidi guna mempertimbangkan kondisi stabilitas ekonomi.
Heppy menyebutkan, meskipun harga BBM Non Subsidi lainnya seperti Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, dan Dex Series telah mengalami penyesuaian pada awal Agustus 2024, Pertamax baru disesuaikan per Sabtu (10/04/2024.
Penyesuaian harga itu dilakukan secara bertahap dan selaras dengan kebijakan yang telah diambil oleh badan usaha lainnya sejak awal bulan Agustus 2024.
“Seperti badan usaha lain, Pertamina juga melakukan penyesuaian harga BBM Non Subsidi. Penyesuaian dilakukan secara bertahap,” ujar Heppy melansir Antara, Sabtu.
Heppy memastikan bahwa harga BBM Non Subsidi yang ditetapkan Pertamina sudah sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 yang mengatur tentang formulasi harga JBU (Jenis Bahan Bakar Umum) atau BBM non subsidi.
Salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam penyesuaian harga adalah daya beli masyarakat. Meskipun ada kenaikan harga, Pertamina Patra Niaga tetap berusaha menjaga agar harga tetap kompetitif dibandingkan dengan produk-produk BBM serupa yang ada di pasaran.
“Kami pastikan harga ini tetap paling kompetitif untuk produk-produk dengan kualitas setara,” tambah Heppy.
(Saepul/Budis)