BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Armada II (Koarmada II) mengerahkan kekuatan laut dan udara dalam operasi pencarian dan pertolongan (SAR) tenggelamnya kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyebutkan, kekuatan yang dikerahkan terdiri dari kapal perang, pesawat, hingga pasukan penyelam dai Komando Pasukan Katak.
“Kekuatan yang diterjunkan meliputi KRI Teluk Ende (TLE-517), KRI Tongkol (TKL-813), satu Pesawat Udara CN 235, dua unit Kapal Angkatan Laut (Kal), satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB), serta dukungan tim penyelam dan pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska),” kata Kristomei dalam siaran pers Jumat (4/7/2025).
“Operasi ini dipimpin langsung oleh Danguspurla Koarmada II dan melibatkan kerja sama dengan instansi terkait lainnya,” ujar dia melanjutkan.
Kristomei mengatakan, proses evakuasi terus dilakukan secara intensif, meskipun dihadapkan pada tantangan berat berupa kondisi laut yang tidak bersahabat.
“Tantangan utama dalam operasi ini adalah kondisi laut yang kurang bersahabat, namun TNI tetap berkomitmen maksimal dalam menjalankan misi kemanusiaan ini,” kata dia.
Kristomei menegaskan bahwa proses evakuasi korban kapal KMP Tunu Pratama Jaya merupakan prioritas utama TNI.
Baca Juga:
30 Orang Masih Hilang, Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berlanjut
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Ini Jenis Kapalnya
Keterlibatan TNI dalam operasi penyelamatan ini merupakan pelaksanaan tugas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang TNI, khususnya Pasal 7 ayat (2) huruf b angka 13, yakni “membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue)”.
TNI akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak terkait secara maksimal dalam proses pencarian dan evaluasi hingga seluruh korban ditemukan.
“Kami juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan kelancaran proses penyelamatan, serta keselamatan seluruh korban dan personel yang sedang bertugas di lapangan,” kata Kristomei.
Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 65 orang tenggelam di Selat Bali saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Hingga Kamis (3/7/2025) malam, Basarnas mencatat 6 orang meninggal dunia dalam musibah tersebut, sedangkan 29 orang dipastikan selamat.
(Anisa Kholifatul Jannah)