TNI Berlakukan Operasi Siaga Tempur di Papua Demi Keamanan Masyarakat

Penulis: Budi

siaga tempur
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID : Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono, menyatakan bahwa operasi siaga tempur yang diterapkan oleh TNI di sejumlah daerah rawan di Papua bukanlah hal yang perlu ditakuti oleh masyarakat. Hal tersebut dilakukan oleh TNI guna menangani masalah yang terus berulang di Papua selama lebih dari 50 tahun.

“Untuk diketahui bahwa tidak usah khawatir dengan istilah siaga tempur, karena itu memang sudah tersusun, tidak ngawur, tidak melebar ke mana-mana, ya di situ,” kata Julius di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (21/4/2023)

Julius juga mengatakan, bahwa tindakan ini perlu dilakukan karena penanganan masalah di Papua dinilai belum berhasil selama lebih dari setengah abad. Julius menambahkan bahwa TNI telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk khawatir.

“Kata kuncinya dari 50 tahun. Zamannya Pak Soeharto tidak berhasil, kurang keras seperti apa?” tambahnya.

Meskipun begitu, Julius menyebutkan bahwa operasi siaga tempur tetap perlu dilakukan karena aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) di Tanah Papua semakin agresif dan mengancam keselamatan masyarakat, prajurit, juga kedaulatan NKRI. Operasi ini hanya dilakukan di daerah-daerah yang ditandai sebagai pusat-pusat operasi mereka.

BACA JUGA: Satpol PP Kota Bandung Kerahkan 450 Personel Dukung Perayaan Idul Fitri 1444 H

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono juga telah mengumumkan penerapan operasi siaga tempur di daerah-daerah rawan di Papua pada Selasa (18/4/2023).

Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas penyerangan oleh KKB terhadap pasukan TNI yang sedang menyisir lokasi di Mugi-man, Nduga pada Minggu (15/4/2023) lalu.

Dengan diterapkannya operasi siaga tempur ini, diharapkan TNI dapat memberikan rasa aman dan perlindungan bagi masyarakat Papua yang selama ini sering menjadi korban kekerasan dari kelompok bersenjata.

Namun, TNI juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan bekerja sama dengan pihak keamanan dalam memberikan informasi terkait gerakan-gerakan KKB atau KST di wilayah Papua.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nok Nang Dermayu 2025 - Dok Pemkab Indramayu
Nok Nang Dermayu Siap Bersaing di Moka Jabar 2025
Pendanaan Konservasi Laut
Pemerintah Luncurkan Inovasi Pendanaan Kawasan Konservasi Laut Pertama di Dunia
BYD M6
Kiprah Manis BYD M6 Selama 1 Tahun di Indonesia, Laris karena ini!
Ikan Nila Sakti Cirebon - Dok Pemkab Cirebon
Nila Sakti, Ikon Baru yang Menghidupkan Geliat Perikanan Cirebon
32ec9c2ca3dd557e474e4e74820e7934
Vlad’s App dan Ambisi Rusia Membangun Kedaulatan Digital Nasional
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

Viral HMPV: Ketahui Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan dan Pencegahannya

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Coding dan AI: Senjata Belajar di Era Society 5.0

5

KDM Resmi Buka MTQH ke-39, Bupati Bandung: Terima Kasih Pak Gubernur Atas Kepercayaannya Sebagai Tuan Rumah
Headline
Piala Presiden 2025 Akan Digelar di Dua Stadion, Berikut Jadwal Lengkapnya 
Piala Presiden 2025 Akan Digelar di Dua Stadion, Berikut Jadwal Lengkapnya 
pemprov jabar utang BPJS Kesehatan
Ridwan Kamil Wariskan Utang BPJS Kesehatan Rp 300 M, Pemprov Jabar Kelabakan
PM Israel sebut Iran ingin bunuh donald trump
PM Israel Sebut Iran Ingin Bunuh Donald Trump
Gunung Gamalama Alami Peningkatan Aktivitas Kegempaan dengan Ancaman Bahaya Lontaran Material Kawah
Gunung Gamalama Alami Peningkatan Aktivitas Kegempaan dengan Ancaman Bahaya Lontaran Material Kawah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.