BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Upaya pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang-Gilimanuk, telah dilakukan tim SAR gabungan. Pencarian Jumat kemarin dilakukan melalui jalur laut, udara, dan darat.
Pencarian di laut dilakukan di wilayah perairan Selat Bali, dari utara hingga selatan. Tiga SRU udara juga melaksanakan pencarian.
SRU darat, melakukan pemantauan di seluruh wilayah pesisir selat Bali. Baik itu dari sisi Ketapang maupun dari sisi Gilimanuk.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Eko Suyatno mengatakan, pencarian dilakukan tim SAR gabungan pada H+2 dimulai sejak pagi. Namun, belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Baca Juga:
TNI Kerahkan Pasukan Katak Untuk Selamatkan Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Bocah Jatuh dari Bus Mabes AD hingga ke Tengah Tol, TNI AD Beri Penjelasan
“Kendala yang dihadapi oleh tim SAR gabungan dalam proses pencarian ini kondisi cuaca di perairan selat Bali yang tidak bersahabat. Di mana menurut data BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, kondisi cuaca hujan ringan,” ujar Eko, Sabtu (5/7/2025).
Kondisi cuaca dalam kecepatan angin berkisar di antara 4-14 knots dari arah selatan ke barat daya. Kemudian ketinggian gelombang berkisar diantara 0,4-1,25 meter, serta kecepatan arus 0,86-2,06 m/s dominan ke arah selatan.
Diduga dalam insiden tersebut terdapat Warga Negara Asing asal Malaysia menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Pihaknya pun telah meminta BPBD Jatim dan kepolisian menelusuri Nopol mobil travel yang disinyalir ditumpangi WNA asal Malaysia.
“Setelah ditelusuri, Kami menemukan data dari Nopol kendaraan tersebut memang menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Namun dari delapan nama dalam manifest travel itu, tidak terdapat nama WNA yang dimaksud,” ucap Eko.
Eko mengatakan, Tim SAR gabungan mendapatkan konfirmasi dari ASDP dan Kepolisian, tentang adanya perubahan data. Awalnya tercatat 29 korban selamat, dengan hasil 21 orang korban selamat telah diserahkan kepada pihak keluarga di Ketapang.
“Info lain 8 orang korban telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk. Namun, setelah dilakukan konfirmasi dan rekonfirmasi, terdapat 9 orang korban selamat dan telah diserahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Kesimpulannya, jumlah korban yang telah ditemukan sebanyak 36 korban. Rinciannya 30 korban selamat dan 6 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Oleh karena itu, sesuai manifes kapal, korban yang masih belum ditemukan sebanyak 29 orang. Perbedaan data terjadi karena data nama korban selamat tidak ada korban atas nama Yudi atau Wahyudi.
“Ternyata yang bersangkutan sudah ditemukan selamat dan sudah dijemput oleh pihak keluarga di Gilimanuk. Itu tanpa melapor terlebih dahulu kepada Posko SAR Gabungan di Gilimanuk,” kata Eko. (_usamah kustiawan)