BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan perkembangan upaya penyelamatan tujuh pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah akibat insiden longsor pekan lalu. Tim penyelamat masih berupaya membuka akses ke lokasi terakhir pekerja sebelum akhirnya hilang kontak.
Sejak insiden longsor yang terjadi pada Senin (8/9/2025) pekan lalu, Freeport terus berupaya melakukan proses pencarian dan penyelamatan.
“Tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan karyawan dengan alat berat, bor, dan drone, meski terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi,” ungkap PTFI dalam keterangan resmi, Rabu (17/9/2025).
Insiden longsor terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave ketika material longsor menutup akses ke beberapa jalur penting, mengisolasi tujuh pekerja di lokasi terdampak.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan Para pekerja masih sempat berkomunikasi dengan tim Freeport menggunakan handy talkie (HT). Dari komunikasi itu, diperkirakan posisi para pekerja berada di salah satu area, dengan estimasi waktu tim bisa sampai ke titik tersebut sekitar 30 jam.
Baca Juga:
Kabar Terbaru, 7 Pekerja Freeport Masih Terkurung di Perut Bumi
7 Pekerja Freeport yang Terjebak Longsor Tambang Belum Ditemukan
Namun, hingga kini tim penyelamat belum dapat membuka akses menuju titik keberadaan karyawan. Tim evakuasi bahkan sudah mencoba membuat lubang untuk memasang kamera demi mengetahui keberadaan tujuh karyawan tersebut, namun hingga kini hasilnya belum terlihat jelas.
Tim penyelamat mengungkapkan bahwa proses evakuasi terkendala oleh volume material basah dalam jumlah besar yang menutup jalur evakuasi.
Material longsor berupa lumpur basah diduga berasal dari salah satu panel di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave. Aliran material tersebut menutup beberapa jalur akses dan mengisolasi pekerja yang sedang bertugas.
“Hal ini membuat proses penyelamatan menjadi sangat kompleks, penuh risiko dan memerlukan waktu tambahan untuk membersihkan material dalam jumlah besar tersebut,” ungkap PTFI.
Sementara itu, upaya penyelamatan turut ditinjau langsung oleh Pimpinan Freeport-McMoRan, Chairman of the Board of Directors Richard Adkerson, President and Chief Executive Officer Kathleen Quirk, didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
(Raidi/Aak)