BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perkembangan kasus pembunuhan seorang nenek bernama Cucu Cahyati (60) di Ciamis kini mulai menemui titik terang. Dalam proses rekonstruksi, terungkap pelaku, MSA alias Salman (19), yang tak lain adalah cucu kandung korban, menggunakan cobek dan sabit sebagai alat untuk menghabisi nyawa sang nenek.
Peristiwa tragis itu terjadi pada (2/6/2025) di Dusun Citengah, Desa Sukamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Usai dibunuh, jasad korban dibuang ke tepi jurang sedalam 10 meter di kawasan sekitar tempat pemakaman.
Sebelum jasad korban ditemukan, pihak keluarga sempat melaporkan bahwa korban telah hilang selama tiga hari. Pencarian dilakukan secara intensif oleh warga, aparat TNI-Polri, serta perangkat desa, hingga akhirnya diketahui bahwa sang nenek menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh cucunya sendiri.
Polisi pun menggelar rekonstruksi untuk mengungkap detail kejadian tersebut. Sebanyak 28 adegan diperagakan dalam proses rekonstruksi yang dimulai pukul 09.00 WIB dan dipimpin langsung oleh Kapolres Ciamis, AKBP Akmal.
Sebagian besar adegan dilakukan di kediaman tersangka. Pada adegan ke-15 hingga ke-18, tersangka yang mengenakan masker dan tampak tertunduk memperagakan secara rinci bagaimana dirinya menghabisi korban dengan cara keji.
Dalam adegan lainnya, terlihat bagaimana tersangka memangku tubuh korban, yang diperagakan menggunakan boneka manekin, lalu membawanya ke arah jurang di kawasan pemakaman sebelum akhirnya kembali ke rumah setelah melakukan aksi pembunuhan tersebut.
“Rekonstruksi telah selesai dilaksanakan. Tim mulai rekonstruksi pukul 09.00 WIB sampai selesai sekitar dua jam,” ujar Kapolres Ciamis AKBP Akmal, Selasa (17/6/2025).
Rekonstruksi kasus tersebut turut mengungkap fakta baru yang cukup mencuri perhatian. Saat memberikan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), tersangka mengaku memukul menggunakan bagian punggung sabit. Namun, dalam adegan rekonstruksi, justru diperlihatkan bahwa tersangka menggunakan sisi tajam sabit untuk menghantam kepala korban.
“Ada 28 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi ini sampai selesai. Hal barunya ternyata selain dengan cobek juga menggunakan sabit tajam. Di BAP di bagian punggung sabit, tapi ternyata bagian yang tajam,” katanya.
Dalam proses rekonstruksi, turut terungkap bahwa seluruh rangkaian aksi pembunuhan diduga dilakukan tersangka seorang diri. Mulai dari memukul korban menggunakan cobek hingga membuang jasadnya ke tepi jurang.
“Tidak ditemukan keterlibatan pihak lain,” ungkapnya.
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, menjelaskan bahwa sejak awal, motif pelaku melakukan tindakan keji tersebut didorong oleh rasa sakit hati terhadap korban. Bahkan dalam rekonstruksi, tersangka sempat menunjukkan niat untuk menguburkan jasad neneknya di dalam rumah. Namun rencana itu batal dilakukan karena keterbatasan alat serta kondisi tanah yang terlalu keras.
Baca Juga:
Lansia di Sumedang Ditemukan Tewas Setelah Hilang 3 Hari
Polisi Ungkap Penyebab Pasutri Lansia Tewas di Bogor, Keluarga Legowo
“Kematian korban karena trauma benda tumpul di kepala. Hasil autopsi, hal itu sesuai hasil pemeriksaan dan temuan di TKP ada luka parah di bagian kepala. Tersangka sangat menyesal, setelah kami lakukan pendalaman, BAP lengkap, tersangka menyesal telah melakukan tindakan tersebut,” ungkapnya.
Terkait apakah aksi tersebut dilakukan secara spontan atau sudah direncanakan sebelumnya, pihak kepolisian akan melakukan pendalaman lebih lanjut dan berkonsultasi dengan pihak kejaksaan untuk menentukan hal tersebut.
(Virdiya/_Usk)