BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Berita tentang kasus dugaan korupsi timah yang melibatkan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, telah mencengangkan banyak orang.
Pasalnya, Harvey Moeis sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Kasus ini, yang melibatkan total 16 tersangka, diperkirakan telah menyebabkan kerugian lingkungan hingga Rp271 triliun.
Angka ini sangat besar dan sulit terbayangkan. Untuk memberikan gambaran, beberapa netizen telah mencoba membandingkan total kerugian tersebut dengan berbagai hal.
Misalnya, akun Twitter @HabisNontonFilm membandingkan total kerugian tersebut dengan anggaran produksi film Avengers: Endgame.
Film ini, yang merupakan bagian dari Marvel Cinematic Universe, memiliki anggaran produksi sebesar USD400 juta atau sekitar Rp6,3 triliun.
Dengan demikian, kerugian dari kasus korupsi timah ini setara dengan biaya produksi 43 film Avengers: Endgame.
“Budget bikin AVENGERS: ENDGAME (2019) 400 juta USD (6,3 Triliun Rupiah kalo pake kurs sekarang). 271 Triliun kerugian… Buset dah bisa bikin 43 film setara ini,” tulis akun X @HabisNontonFilm.
BACA JUGA : Harvey Moeis, Suami Sandra Dewi Langsung Ditahan di Rutan Salemba
Bisa hingga konser Coldplay
271 Triliun bisa buat apa aja? Nih biar pada mudeng :
✅️ 18 Miliar kolak Takjil paket lengkap
✅️ 18 Miliar botol Sirup Marjan
✅️ 5,4 Miliar pcs sarung Wadimor
✅️ 52 Miliar gelas Es Teh Manis
✅️ 271 Miliar tusuk telor gulung
✅️ 135 Miliar daun Palma
✅️ 1,8 Miliar… pic.twitter.com/3Z1fXWrQzV— Jhon Sitorus (@Miduk17) March 28, 2024
Selain itu, akun Twitter @Miduk17 juga mencoba merinci apa yang bisa dengan Rp271 triliun.
Beberapa contoh yang meliputi 451.666 unit rumah baru untuk Menteri di IKN, 180.666 unit mobil dinas baru untuk pejabat, 7,9 juta unit iPhone Pro Max 1 TB, dan 542 rumah sakit baru.
Dengan jumlah tersebut, juga bisa mengundang band Coldplay sebanyak 2.700 kali untuk mengadakan konser.
Namun, di balik perbandingan-perbandingan ini, ada fakta pilu bahwa uang sebesar itu seharusnya bisa terpakai untuk kepentingan publik yang lebih besar.
Misalnya, untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor vital lainnya yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
(Hafidah Rismayanti/Usk)