Ternyata Ini yang Jadi Alasan Kenapa Pemerintah Nekat Impor 500Ribu Ton Beras

Foto - Web -

Bagikan

JAKARTA, TM.id : Kebijakan pemerintah memgimpor 500 ribu ton beras dinilai terburu-buru tanpa perencanaan antara produksi dengan proyeksi kebutuhan.

Anggapan tersebut ditepis Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Bustanul Arifin.

Menurutnya, kebijakan Pemerintah untuk mengimpor beras sudah melalui pertimbangan matang dan koordinasi intensif antara kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait.

“Impor yang dilakukan sangat terbatas, baik jumlah, waktu, dan penggunaannya. Dari sisi jumlah, hanya 1,7 persen dari kebutuhan nasional; dari sisi waktu, dilakukan sebelum musim panen tiba dan penggunaannya hanya untuk menguatkan cadangan beras Pemerintah,” kata Bustanul, seperti dilansir Antara, Kamis (22/12/2022).

Dia menjelaskan kebijakan impor beras dilakukan hanya oleh Perum Bulog untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Cadangan tersebut, menurut dia, untuk penyaluran beras dalam penanganan bencana, stabilisasi harga, bantuan sosial, dan kegiatan pemerintah lainnya.

“Impor beras ini juga tidak mengganggu status swasembada beras karena masih jauh di bawah 10 persen. Ini sesuai standar FAO (Organisasi Pangan Dunia),” tambahnya.

Dia mengungkapkan sebenarnya produksi beras tahun ini mengindikasikan adanya surplus produksi dibanding kebutuhan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus mencapai 1,7 juta ton.

Namun, lanjutnya, hanya saja saat ini keberadaan 68 persen stok beras berada di rumah tangga, sehingga tidak bisa dibeli Pemerintah sebagai tambahan cadangan.

Selain itu, Bulog juga memiliki keterbatasan untuk menambah cadangan dari dalam negeri karena harga beras di pasar jauh lebih tinggi dibandingkan harga pembelian Pemerintah yakni Rp8.300 per kilogram.

“Untuk itulah mengapa penguatan cadangan beras Pemerintah dalam jangka pendek perlu dilakukan melalui impor, meskipun secara nasional produksi beras masih surplus,” ujarnya.

Realisasi kebijakan impor beras sebanyak 500 ribu ton akan dilakukan secara bertahap.

Sebanyak 200 ribu ton beras akan masuk pada Desember 2022 dan sisanya sebanyak 300 ribu ton direncanakan tiba awal 2023.

Impor 2023 akan dilakukan sebelum Maret sehingga tidak berbenturan dengan masa panen raya yang diperkirakan akan jatuh pada Maret-April 2023.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
suzuki fronx
Menuju Indonesia, Suzuki Fronx Versi India dan Jepang Punya Perbedan!
bersin saat memasak cabai
Kenapa Sering Bersin Saat Memasak Cabai?
paus fransiskus meninggal
Apa Itu Tanatopraksi? Ada Dalam Proses Pemakaman Paus
mobil listrik pevs 2025
Daftar Mobil Listrik Siap Meluncur di PEVS 2025, Ada Merek Lokal!
pemakaman paus fransiskus
Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Jokowi Ada di Barisan Paling Depan
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Link Live Streaming Persib Bandung vs PSS Sleman Selain Yalla Shoot

3

Link Live Streaming Chelsea vs Everton Selain Yalla Shoot

4

Link Live Streaming Barcelona vs Real Madrid Selain Yalla Shoot di Final Copa del Rey 2025

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Persib Menggila, Gasak PSS Sleman Dengan Skor Telak
Persib Menggila, Gasak PSS Sleman Dengan Skor Telak
Hadapi Gempa Megathrust, BMKG Tekankan Pentingnya Mitigasi
Hadapi Gempa Megathrust, BMKG Tekankan Pentingnya Mitigasi
Real Madrid
Link Live Streaming Barcelona vs Real Madrid Selain Yalla Shoot di Final Copa del Rey 2025
Farhan Bakal Segera Evaluasi Pengelola Terkait 18 Pasar di Kota Bandung Penuh Sampah
Farhan Bakal Segera Evaluasi Pengelola Terkait 18 Pasar di Kota Bandung Penuh Sampah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.