JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Presiden ke-10 dan ke-12Jusuf Kalla (JK) menilai, kebijakan tarif impor (resiprokal) yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) tidak akan berdampak besar bagi Indonesia.
Justru, lanjut JK, hanya sebagai tekanan politik (pressure) dari Presiden Trump.
“Saya pikir, itu adalah isu politik saja. Efeknya bagi Indonesia tidak akan besar. Jadi jangan terlalu khawatir seakan-akan mau kiamat dunia ini,” kata JK kepada awak media di kediamannya, Jalan Brawijaya, Sabtu, 5 April 2025.
Bahkan, ia mematok tarif resiprokal untuk Indonesia hanya sekitar 10 persen. Misalnya, kata JK, harga ekspor salah satu produk sepatu ke AS itu 15-20 dollar AS dan harga jual sepatu di AS itu mencapai 50-70 dollar AS.
“Dengan tarif impor yang dikenakan 32 persen, dikalikan dengan harga ekspor 20 dollar AS, maka total tarif impor yang dikenakan hanya mencapai 6,4 dollar AS. Jadi, hanya kurang lebih 10 persen dari harga jualnya,” tambahnya.
Begitupun sebaliknya, ia menyebut pengenaan tarif tersebut akan berdampak pada konsumen dan pengusaha AS sendiri.
BACA JUGA:
Respon Kebijakan Tarif Resiprokal AS, RI-Malaysia Lakukan Koordinasi
Soal Pajak Resiprokal, DPR Ingatkan Pemerintah Lakukan Diplomasi Perdagangan dengan AS
Dengan begitu, kebijakan Trump itu hanya bersifat emosional untuk menjaga daya beli masyarakat AS, yang dibalut dengan unsur politik.
Ia menilai, Trump sengaja melakukan itu, guna negara-negara dapat berunding dengan Trump dengan Amerika.
“Angka-angka ini hanya tekanan saja untuk negosiasi. Sama kalau anda mau beli sesuatu, dikasih dulu harga tinggi baru berunding,” pungkasnya.
(Saepul)