Tarian Tarawangsa yang Mistis, Senantiasa Iringi Ritual Ngalaksa di Rancakalong Sumedang

Penulis: Aak

tarian mistis Tarawangsa - Instagram Sunda Lugina
Tarian musik Tarawangsa (Instagram Sunda Lugina)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

SUMEDANG, TEROPONGMEDIA.ID — Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dikenal dengan tradisi Ngalaksa, yang lengkap dengan iringan musik dan tarian Tarawangsa.

Ritual adat yang telah berlangsung ratusan tahun ini digelar siang dan malam tanpa henti selama seminggu penuh.

Ritual Tradisi Ngalaksa merupakan bentuk penghormatan kepada Dewi Sri, simbol kemakmuran pertanian masyarakat agraris Jawa Barat, termasuk bagi masyarakat Rancakalong dan sekitarnya.

Lima rurukan atau keturunan di Rancakalong yakni Pasir Biru, Legok Picung, Cijere, Cibunar, dan Rancakalong sendiri, secara bergiliran melaksanakan tradisi turun-temurun ini.

Inti dari ritual ini adalah pembuatan laksa, makanan dari tepung padi yang dibumbui garam, kelapa, dan kapur sirih, kemudian dibungkus daun congkok dan direbus dengan air daun combrang.

Proses pembuatannya diiringi oleh alunan musik jentreng dan ngekngek, atau yang lebih dikenal sebagai Tarawangsa.

BACA JUGA

4 Nilai Strategis Kesenian Tarawangsa yang Masuk Kategori Warisan Budaya Takbenda

Tarawangsa: Dimensi Kosmologis yang Bukan Sekedar Karya Seni dalam Budaya Sunda

Alunan Tarawangsa yang Mistis

Alunan Tarawangsa yang mistis, meski hanya berasal dari kecapi sederhana yang disebut jentreng dan rebab bernada “ngek,” mampu menghipnotis para penari.

“Anda boleh percaya atau tidak, tetapi siapa pun yang ikut menari akan terpengaruh. Bahkan jika tidak bisa menari, mereka akan menari tanpa bisa dihentikan jika musik ini memanggil. Jangan pernah mencelanya, karena sekali tersentuh energinya, Anda akan terhisap dalam tarian.” terang Tatang, mengutip laman Pemkab Sumedang.

Rancakalong dikenal sebagai pusat seniman di Sumedang. Dari sekitar 90 kesenian khas Sumedang, 34 di antaranya berasal dari wilayah ini.

Sejarahnya sebagai tempat persembunyian seniman pada masa pemerintahan Prabu Geusan Ulun, pewaris Kerajaan Pajajaran dan Sumedang Larang, menjadikan Rancakalong sebagai gudangnya budaya Sunda yang tetap hidup hingga kini.

Ritual Ngalaksa bukan sekadar acara adat, melainkan bukti nyata warisan budaya yang terus dipertahankan dengan penuh khidmat.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.