JAKARTA.TM.ID: Presiden Jokowi meminta dukungan PM Li Qiang untuk mendorong percepatan realisasi investasi China di Ibu Kota Nusantara (IKN).Tak hanya itu, Jokowi meminta dukungan atas rencana pendantanganan MoU pembangunan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah mengatakan bahwa pembangunan IKN tidak hanya bergantung pada investasi China saja , namun demikian, realisasi investasi China akan membantu percepatan pembangunan IKN.
” Menurut saya tidak bergantung kepada investasi China.Tapi realisasi investasi China akan membantu percepatan pembangunan IKN,” kata Piter Abdullah kepada teropongmedia.id, Sabtu (21/10/2023)
Piter menyebutkan, adanya investasi asing di dalam pembangunan IKN, seharusnya tidak menjadi persoalan. Sebab, pembangunan IKN juga ada dari pemerintah.Hal ini agar lebih cepat terealisasi pembangunan IKN tersebut.
” Pembangunan IKN ada yang oleh pemerintah ada yang dari pihak swasta atau swasta kerjasama dengan pemerintah, maka percepatan pembangunan IKN sangat membutuhkan investor ,” bebernya.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Pembangunan IKN Tantangan dan Peluang Investasi, Siapa Investor Utama?
Diketahui, selain dana APBN tercatat ada 10 perusahaan besar Indonesia yang berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sepuluh investor tersebut dipimpin oleh Agung Sedayu Group, beranggotakan Salim Group, Sinarmas, Pulau Intan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group dengan nilai total investasi sebesar Rp 20 triliun, setara dengan 4,29% dari total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN.
Laporan Wartawan Jakarta : (Agus Irawan / Masnur)