Tahun 2025, PAD Pemprov Jabar Bakal Alami Penurunan

Penulis: Budi

pendapatan asli daerah
Penjabat Sekda Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso saat membuka Forum Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jabar Tahun 2024 di Hotel Aston Pasteur, Kota Bandung, Rabu (21/2/2024). (Dok Pemprov Jabar).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jawa Barat (Jabar) Muhammad Taufiq Budi Santoso mengungkapkan, tahun 2025 pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) akan mengalami penurunan.

Menurut Taufiq, penurunan tersebut disebabkan adanya perubahan skema bagi hasil yang semula 70-30, dimana pemprov mendapakan 70 persen sedangkan kabupaten/kota 30 persen. Dengan aturan yang baru, pemprov Jabar hanya mendapatkan 40 persen dan 60 persennya menjadi milik kabupaten/kota.

Dengan penerapan skema tersebut, kata Taufiq, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Jabar diprediksi mengalami penurunan sebesar Rp1,8 triliun.

” Pendapatan daerah 2025 akan cenderung menurun, karena akan lebih besar porsi kabupaten/kota. Bagi hasil lebih besar ke kabupaten/kota. Inovasi harus dilakukan terus, untuk mengolaborasikan ini secara bersama-sama,” kata Taufiq dalam Forum Kolaborasi Pendapatan Provinsi Jawa Barat di Bandung, Kamis (7/3/2024).

BACA JUGA: Tahun 2023, Bapenda Jabar Bukukan Pendapatan Daerah Rp34,77 Triliun

Taufiq berharap, kabupaten/kota terus melakukan kolaborasi dan sinergitas data untuk mendongkrak PAD, terutama terkait penyerapan pajak.

“Diharapkan dengan pola ini, pendapatan daerah kita lebih terukur dan tepat sasaran. Intensifikasi dan ekstensifikasi menjadi bagian yang terus harus kita lakukan,” ucap Taufiq.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar Dedi Taufik mengatakan, penurunan pendapatan di 2025 dikarenakan adanya Undang-undang Nomor 1 Tahun 22 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

“Ini kita coba kolaborasikan. Kami menyebut 3M, matching fund, matching program dan matching promosi,” tukasnya.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
hut bhayangkara 79
Perpanjang SIM Gratis di HUT Bhayangkara ke-79, Jangan Ketinggalan!
toyota supra track edition
Toyota Luncurkan GR Supra 'Track Edition', Apa Kelebihannya?
XIAOMI YU7 (2)
Xiaomi YU7 Tak Butuh Lama Terjual Ratusan Ribu Unit, Semurah Apa?
Malam 1 Suro
Kesurupan Massal Gegerkan Klub Malam di Sawah Besar pada Malam 1 Suro
Ferry Maryadi
Ferry Maryadi Alami Nyeri Punggung Usai Terjatuh di Kamar Mandi
Berita Lainnya

1

PT. Tekindo Energi Patuh dan Taat UU Cipta Kerja

2

212 Produsen Beras Nakal Berhasil Dibongkar Kementan, Kerugian Capai Rp 99 Triliun

3

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

4

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

5

Tegas! Kemenhut Perketat Pengawasan Prosedur Keselamatan Pendakian Gunung
Headline
PT. Tekindo Energi Patuh dan Taat UU Cipta Kerja
PT. Tekindo Energi Patuh dan Taat UU Cipta Kerja
Hutan Amazon
Netizen Indonesia Serbu Rating Hutan Amazon, Balasan Atas Penurunan Rating Gunung Rinjani?
Tegas! Kemenhut Perketat Pengawasan Prosedur Keselamatan Pendakian Gunung
Tegas! Kemenhut Perketat Pengawasan Prosedur Keselamatan Pendakian Gunung
Persib Bandung Gelar Latihan Perdana di Musim 2025/2026 
Persib Bandung Gelar Latihan Perdana di Musim 2025/2026 

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.