JAKARTA,TM.ID: Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub)mewajibkan KTP dan STNK yang sesuai untuk mengikuti program mudik gratis 2024.
“Yang diperbolehkan adalah KTP asli, STNK asli, KK (Kartu Keluarga) asli dengan satu identitas,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub, Arif Anwar melansir PMJ News, Minggu (3/3/2024).
BACA JUGA: Mudik Gratis dari Honda, Simak Syarat Daftar dan Hadiahnya
Menurut Arif, hal itu merupakan tindakan pencegahan dari kejadian yang tidak diharapkan, seperti kehilangan kendaraan.
“Misalkan motornya atas nama istrinya, kan KTP istri juga ada bahkan di kartu keluarganya juga ada nama istrinya,” kata Arif.
“Jadi, jangan khawatir kenapa kami meminta KTP asli, KK asli, dan STNK asli dengan satu nama, maksudnya adalah agar tidak disalahgunakan dan memperkecil kemungkinan motor hilang dan sebagainya,” sambung Arif.
Ia menjelaskan, pentingnya kecocokan data pemilik kendaraan dari KTP, STNK, dan KK untuk mencegah penyalahgunaan selama mudik gratis 2024.
“Jadi sebenarnya ini untuk keamanan juga. Misalnya motornya telat datangnya, nah pada saat mau diambil harus membawa dokumen asli, kalau STNK yang ditunjukkan beda dengan nama di KTP. Tolong yang ambil yang namanya tertera sesuai STNK,” jelas Arif.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengadakan mudik gratis 2024, sebelum Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Program tersebut, untuk pemudik via perjalanan darat, laut, dan kereta api.
“Kami mengajak masyarakat bergabung dalam program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam siaran pers di laman resmi Kemenhub, Jumat (1/3/2024).
“Selain penumpang, sepeda motornya juga akan kami angkut secara gratis, sehingga bisa digunakan untuk bermobilitas di tempat tujuan,”sambungnya.
BACA JUGA: Lonjakan Pemudik Lebaran 2024 Diprediksi Meningkat Hingga 200 Juta Orang!
Adita mengimbau, dengan adanya program mudik gratis itu diharapkan pemudik tidak menggunakan sepeda motor, karena potensi kecelakaan yang tinggi. Ia berharap program itu dapat dimanafaatkan dengan baik.
(Saepul/Masnur)