BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tuntutan dan komitmen Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) terhadap etnis Papua di Yogyakarta beredar luas di grup jejaring sosial. Mereka menuntut tiga hal pasca difasilitasi pertemuan dari berbagai pihak dan dari unsur TNI dan Polri.
1. Kami menuntut adanya perjanjian tertulis dari perwakilan warga Papua di Yogyakarta, sebagai bentuk komitmen nyata untuk tidak lagi melakukan tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban.
Khususnya terhadap warga Madura yang mencari nafkah dengan damai.
“Tunjukkan upaya serius untuk mengubah arogansi beberapa anggota keluarga Anda,” tulis KMY tertera Ketua Keluarga Madura Yogyakarta Jugil Adiningrat itu.
2. Kami menginginkan jaminan dari aparat keamanan bahwa hukum akan ditegakkan dengan adil, serta upaya untuk serius secara nyata melakukan dorongan perubahan terhadap sikap mental kriminal tertentu oleh sebagian anggota etnis tertentu tersebut.
3. Kami meminta Inisiatif dari warga Papua juga dinantikan untuk membuktikan bahwa mereka (warga Papua di Yogyakarta) adalah bagian dari bangsa yang menjunjung tinggi kedamaian dan kebersamaan, bukan menjadi ancaman bagi lingkungan sekitar.
Di lain sisi, KMY menegaskan bahwa surat viral yang isinya menantang adu carok terhadap etnis Papua yang meresahkan di Yogyakarta merupakan surat pribadi yang bocor.
Surat tersebut ditujukan hanya untuk menyelesaikan masalah lokal antara KMY dan pihak tertentu yang selama ini terus mengganggu keamanan dan kenyamanan dalam mencari nafkah dan melayani warga Yogyakarta.
Tindak kriminal yang berulang dan dilakukan oleh pihak tertentu bukan lagi sekadar insiden, tetapi telah menjadi ancaman nyata bagi warga Madura di Yogyakarta.
Sebagai bagian dari masyarakat Yogyakarta, KMY tegaskan siap berkomitmen untuk menjaga kehormatan kota ini sebagai tanah yang damai dan beradab.
“Kami berharap seluruh pihak, termasuk pemerintah dan aparat keamanan, dapat mengambil langkah konkret untuk memastikan bahwa tidak ada lagi intimidasi, pemalakan, atau tindakan sewenang-wenang yang dapat merusak kedamaian bersama,” bebernya.
Pihaknya menyerukan kepada seluruh warga Madura di Yogyakarta untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi melakukan tindak di luar hukum.
“Kami percaya bahwa saudara-saudara kami dari Papua memiliki kehormatan, kecerdasan, dan etika, serta memahami bahwa tindakan segelintir individu tidak boleh mencoreng nama baik seluruh komunitas. Oleh karena itu, ini adalah saatnya bagi mereka untuk membuktikan komitmen mereka terhadap kedamaian di Yogyakarta. Namun, jika ajakan dan tuntutan ini diabaikan, kami tidak akan tinggal diam,” jelasnya.
BACA JUGA: Ngeri, Suku Madura Tantang Carok Suku Papua di Yogyakarta
Sebelumnya beredar surat yang mengatasnakamakan Forum Keluarga Madura viral di media sosial yang menantang suku Papua adu carok atas tindakan yang dilakukan di Toko Kelontong Madura.
Dalam surat itu dikatakan bahwa suku Papua acap kali melakukan tindakan semena-mena dengan mengutil, mengambil barang tidak membayar. Kemudian melakukan tindakan pemukulan hingga perusakan tempat usaha. Mereka juga meminta aparat penegak hukum tegas dalam membasmi tindakan yang dilakukan oknum etnis ini.
(Kaje/Budis)