JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID – Suhu di wilayah jawa akhir-akhir ini terasa menjadi lebih dingin, meskipun terjadi pada musim kemarau sedang masih berlangsung .
Subbidang Prediksi Cuaca Pusat Meteorologi (BMKG), Nurul Izzah menyampaikan, bahwa suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan–bulan puncak musim kemarau.
Izzah menjelaskan, adanya pola tekanan udara yang relative tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.
“Sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian Selatan khatulistiwa (Pulau Jawa), Bali dan Nusa Tenggara ) terasa juga lebih dingin,:” kata Izzah dikutip Selasa (16/7/2024).
BACA JUGA: Banjir dan Longsor Gorontalo: Ribuan Warga Terdampak, 28 Tewas, Puluhan Masih Hilang!
“Sebab, tida adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer,” jelasnya.
Sementara itu, kata dia, langit cenderung bersih awannya menyebabkan panas radiasi balik gelombang Panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar.
Izzah mengungkapkan, jika fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun , bahkan hal ini pula bisa menyebabkan beberapa tempat seperti di Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es (embun upas) yang dikira salju oleh Sebagian orang.
(Agus/Dist)