SAMARINDA,TM.ID: Klub Borneo FC Samarinda resmi menjalin kontrak kerjasama dengan pemain asing asal Belanda Wiljan Pluim pada Selasa 10 Oktober 2023.
Wiljan Pluim menyudahi kontraknya dengan PSM Makassar yang telah membesarkan klub ini selama 7,5 tahun.
Presiden Klub Borneo FC, Nabil Husein Said Amin menegaskan bahwa kedatangan transfer pemain ini merupakan upaya manajemen untuk memperkuat tim dalam sisa kompetisi musim 2023/2024 ini.
Borneo FC sendiri sampai sejauh ini masih betah di posisi puncak klasemen Liga 1 2023/2024 dengan koleksi poin 31.
Nabil Husein menegaskan bahwa Borneo FC bertekad untuk terus mempertahankan posisi puncaknya sampai target Juara Liga 1 2023/2024 tercapai.
Itulah alasan kenapa klubnya langsung merangkul gelandang serang tersebut sesaat setelah dilepas oleh PSM Makassar.
“Pertama, saya ucapkan selamat datang untuk Wiljan Pluim di keluarga besar Borneo FC. Dan semoga cepat beradaptasi dengan tim,” ujar Nabil Husien Said Amin, dikutip dari laman resmi klub.
BACA JUGA: Bunyi Statemen Lengkap PSM Makassar atas Pemecatan Wiljan Pluim
Menurutnya, beberapa alasan kuat mengapa manajemen mendatangkan Pluim di tengah kompetisi adalah kebutuhan taktikal di tubuh tim Borneo FC.
Menurut Nabil, Pluim punya beberapa kriteria yang sangat cocok dengan tim, yang di antaranya adalah karakter.
Nabil blak-blakan, sebenarnya klub Borneo FC sudah lama memantau Pluim sambil menunggu momentum yang tepat.
Dikatakan, karakter bermain Pluim cukup diinginkan oleh pelatih Borneo FC, Pieter Huistra.
“Sesuai dengan filosofi yang Borneo FC terapkan, ada satu kecocokan di situ,” katanya.
Tampaknya pihak Borneo FC tidak memperdulikan alasan PSM Makassar melepas pemain bertinggi badan 1,94 meter ini.
Beredar kabar bahwa pihak PSM Makassar menilai Wiljan Pluim sudah cukup tua dan lamban alias tidak bisa berlari lagi di lapangan, sehingga diputuskan untuk menggantinya dengan pemain yang lebih gesit dan muda.
“Jadi aku gak heran ketika salah satu petinggi PSM Makassar mengeluarkan statemen demikian, karena gaya permainan sepakbola di Indonesia itu pemainnya harus banyak lari,” ujar Tommy, dalam sebuah konten YouTube-nya.
Dikatakan, karakter bermain di Indonesia yang harus banyak berlari juga diakui oleh para pemain asing yang menjalin kontrak dengan klub-klub Indonesia.
“Jika demikian, maka Xavi Hernandes, Andres Iniesta maen di Indonesia gak banyak lari. Mereka adalah pemain yang mengandalkan positioning play yang merupakan senjata keras yang ia berikan kepada Barcelona dan Timnas Spanyol,” terang Tommy.
Dengan demikian, berlari sepertinya sudah menjadi style atau kultur sepakbola di Indonesia.
Tommy menegaskan, kultur seperti itulahyang patut disesalkan karena Indonesia tidak akan dapat berbuat banyak di leve Asia sekalipun apabila gaya permainannya hanya mengandalkan berlari.
“Kalau sepakbola itu hanya mengandalkan sejauh mana banyak berlari, maka sampai sejauh mana Indonesia bisa banyak berbuat di Asia,” tegas dia.
Lalu terkait Wiljan Pluim yang dilepas PSM Makassar kemudian dirangkul Borneo FC, tegas Tommy, karena adanya target dari Borneo untuk menjuarai Liga 1 2023/2024.
“Jadi pilihan pelatih Borneo FC karena melihat karakter Pluim, ini adalah modal yang penting buat Borneo FC,” ujar dia.
Tommy berharap, Wiljan Pluim yang dinilai oleh pelatih Borneo FC karena karakter, bukan karena kemampuan berlarinya, maka itu adalah sebuah penilaian yang bagus.
“Semoga kita bisa lagi menyaksikan gerakan gerakan yang sensasional dari Wijan Pluim ketika di atas lapangan,” katanya.
(Aak)