Strategi Kacau di Silverstone, Mercedes Gagal Total: Semua Keputusan Salah

Penulis: Budi

w14
Mobil Mercedes W14. (web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Grand Prix Inggris 2025 menjadi mimpi buruk bagi Mercedes. Di tengah ekspektasi untuk tampil kompetitif di kandang sendiri, tim justru terjerumus dalam serangkaian keputusan strategis yang berujung pada hasil bencana.

Bos tim Toto Wolff pun tak menutupi kekecewaannya.

“Ini benar-benar bencana besar,” ujarnya.

Semua berawal dari formation lap yang penuh ketegangan. George Russell membuat keputusan berani untuk masuk pit lebih awal dan mengganti ban ke tipe slick, berharap lintasan mengering cepat.

Namun prediksi itu meleset jauh. Lintasan masih terlalu basah, dan Russell kehilangan banyak posisi bahkan sebelum balapan benar-benar dimulai.

“Keputusan pertama itu salah total, dan kami semua bertanggung jawab,” kata Wolff.

Kesalahan tak berhenti di situ. Tim lantas menyesuaikan strategi untuk Kimi Antonelli, pembalap muda yang tengah menjalani musim debutnya. Tim justru menyeretnya ke strategi yang sama dan sama-sama gagal.

“Seharusnya Kimi dibiarkan menjalankan strategi sendiri. Dengan begitu, kami mungkin bisa finis di depan Hulkenberg,” ujar Wolff.

Kekacauan makin menjadi ketika Mercedes salah menilai karakter ban medium, menganggapnya tak akan bertahan lama.

Baca Juga:

Oscar Piastri Kokoh di Puncak Klasemen F1 2025, Verstappen Terpeleset Akibat Penalti

Kenyataannya, ban tersebut lebih cocok untuk kondisi lintasan, tapi Mercedes sudah telanjur mengambil langkah keliru untuk kedua kalinya.

“Keputusan kedua lebih buruk dari yang pertama. Dan keputusan ketiga… rasanya seperti pukulan terakhir,” tambah Wolff.

Penderitaan Mercedes lengkap ketika Antonelli harus mengakhiri balapan lebih awal. Mobilnya mengalami kerusakan serius setelah ditabrak dari belakang oleh Isack Hadjar (Racing Bulls), kehilangan sekitar 40 poin downforce akibat diffuser yang hancur.

“Dengan kerusakan sebesar itu, tidak ada alasan melanjutkan. Kami hentikan balapannya demi keselamatan dan mesin,” jelas Wolff.

Tim Mercedes memang dikenal berani dalam mengambil keputusan strategis. Namun kali ini, keberanian berubah jadi blunder bertubi-tubi.

“Biasanya, dari 10 keputusan, 6 atau 7 berhasil. Tapi hari ini, tidak ada satu pun yang tepat,” tutupnya.

Kini Mercedes menghadapi tekanan besar. Di saat tim-tim seperti McLaren, Ferrari, dan Sauber tampil konsisten dan kompetitif, mereka justru terjebak dalam krisis pengambilan keputusan.

Jika tak segera bangkit, Silverstone bisa jadi awal keterpurukan yang lebih dalam musim ini.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Driver ShopeeFood
Masalah Sepele, Satu Keluarga di Sleman Keroyok Driver ShopeeFood
GUNUNG LEWOTOBI DAN LEWOTOLOK ERUPSI
Gunung Lewotolok dan Lewotobi Erupsi, 2 Bandara di NTT Ditutup
gibran papua
Ditugaskan Langsung Prabowo, Apa yang Perlu Dilakukan Gibran di Papua?
Status Bendung Katulampa
Status Bendung Katulampa Siaga 4, Warga Diimbau Tetap Waspada
psk ikn
Kaget Banyak PSK di IKN, Cak Imin: Harus Dicek
Berita Lainnya

1

Klarifikasi PT LIB Terkait Batalnya Keterlibatan Malut United dan Persebaya di ACC Cup 

2

Pelatih Persib Luapkan Isi Hatinya Yang Kurang Sreg Main di Piala Presiden

3

PSG Tantang Real Madrid di Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025

4

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, 5 Desa Tertutup Abu Vulkanik

5

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang
Headline
BRI Super League
Resmi! Liga 1 Berganti Nama Jadi BRI Super League, Klub Bisa Kontrak 11 Pemain Asing
Persib Bandung
Link Live Streaming Persib Bandung vs Dewa United Selain Yalla Shoot
tarif baru as untuk indonesia
Donald Trump Surati Prabowo, Tetapkan Kenaikan Tarif Baru Hingga 32%
gunung lewotobi laki-laki-5
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, 5 Desa Tertutup Abu Vulkanik

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.