Strategi Early Warning System untuk Stabilitas Keuangan Syariah Nasional

Editor: Vini

Early Warning System
(dok. Unair)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam acara pengukuhan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Imron menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Early Warning System Lembaga Keuangan Syariah sebagai Upaya Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Nasional.”

Prof Imron menjelaskan dalam sistem ekonomi neo-liberal, krisis keuangan sering muncul akibat instrumen keuangan yang tidak memberikan dampak langsung pada sektor riil. Kondisi ini menciptakan gelembung ekonomi yang sewaktu-waktu dapat meletus.

Jika krisis terjadi, salah satu pihak yang paling terdampak adalah Lembaga Keuangan Syariah (LKS).

“Indonesia menerapkan sistem keuangan dan perbankan ganda, di mana LKS beroperasi dalam sistem yang sama dengan lembaga keuangan konvensional,” ujar Prof Imron, mengutip laman resmi Unair, Jumat (20/12/2024).

Pentingnya Early Warning System (EWS)

Krisis keuangan yang dialami LKS berpotensi menimbulkan risiko sistemik pada lembaga keuangan lainnya, bahkan pada keseluruhan sistem keuangan. Untuk memitigasi risiko ini, LKS perlu melakukan langkah preventif melalui pendeteksian dini terhadap potensi kebangkrutan. Sistem ini dikenal dengan istilah Early Warning System (EWS).

“Pada tingkat makro, EWS bekerja dengan memantau sensitivitas perubahan variabel ekonomi makro untuk mendeteksi potensi kejatuhan industri keuangan. Variabel tersebut mencakup suku bunga, nilai tukar, neraca perdagangan, dan fluktuasi harga komoditas,” jelas Prof Imron, yang dikenal sebagai Guru Besar Investasi dan Keuangan Islam.

Di bank syariah, EWS menghitung nilai z-score, yaitu kombinasi kinerja keuangan seperti laba ditahan, nilai pasar ekuitas, nilai pasar uang, dan aset.

“Z-score di bawah ambang batas tertentu mengindikasikan potensi kebangkrutan bank syariah,” tambahnya.

Peran Pembiayaan Uncertainty Contract

Menurut Prof Imron, pembiayaan berbasis uncertainty contract, seperti akad mudharabah dan musyarakah, menjadikan bank syariah lebih tangguh menghadapi guncangan krisis.
“Uncertainty contract lebih efektif untuk mengatasi ketidakpastian pasar jangka panjang dibandingkan pembiayaan certainty contract,” paparnya.

Oleh karena itu, bank syariah disarankan untuk mengoptimalkan portofolio pembiayaan berbasis uncertainty contract dibandingkan akad certainty contract seperti murabahah, istishna’, maupun ijarah.

Dalam asuransi syariah, EWS diterapkan dengan mengukur sensitivitas dana tabarru’ terhadap risiko deficit underwriting. Selain itu, perusahaan asuransi syariah juga dapat mendeteksi potensi risiko melalui z-score kinerja keuangan, bukan hanya berdasarkan risk-based capital (RBC).

Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), pendekatan logit sering digunakan untuk mendeteksi sinyal dini. Namun, LKMS menghadapi kelemahan struktural, seperti ketiadaan Lender of Last Resort (LoLR) dan sistem penjamin simpanan.

Dengan aset, modal, dan diversifikasi yang terbatas, risiko kebangkrutan LKMS lebih tinggi dibandingkan bank.

“Pengembangan EWS di LKMS menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan stabilitas dan kepercayaan, terutama saat terjadi guncangan dalam industri keuangan,” tegas Prof Imron.

Rekomendasi untuk Meningkatkan Stabilitas Keuangan

Prof Imron memberikan beberapa rekomendasi strategis. Pertama, pemerintah perlu mengendalikan utang pemerintah dan swasta, karena perbedaan yield obligasi pemerintah dengan tingkat bunga Amerika Serikat dapat menjadi indikator awal krisis.

BACA JUGACuaca Ekstrem Meningkat! Pakai Unair Beberkan Upaya Mitigasi Pohon Tumbang

Kedua, LKS harus mengembangkan EWS yang sesuai dengan karakteristik masing-masing, dengan mempertimbangkan perbedaan uncertainty dan certainty contract. Terakhir, pemerintah perlu segera membenahi LKMS dengan membentuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan menerapkan kewajiban cadangan serupa dengan giro wajib minimum.

Langkah-langkah ini harapannya mampu menjaga stabilitas sistem keuangan nasional, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap LKS dan LKMS.

 

(Virdiya/Budis)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Fadli Zon Raja Ampat
Fadli Zon Dukung Stop Tambang di Raja Ampat, Apa Upayanya?
One Piece 1151
One Piece 1151 Siap Rilis 8 Juni, Cek Spoilernya!
Setelah Pergi Dari Persib, Gervane Kastaneer Makin Gacor Bersama Timnas Curacao
Setelah Pergi Dari Persib, Gervane Kastaneer Makin Gacor Bersama Timnas Curacao
Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis di Era VUCA
Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis di Era VUCA
Top Skor Liga Kamboja Mulai Dikaitkan, Berikut 5 Pemain Yang Dirumorkan Gabung Bhayangkara FC
Top Skor Liga Kamboja Mulai Dikaitkan, Berikut 5 Pemain Yang Dirumorkan Gabung Bhayangkara FC
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 

3

Artbound, Metode Pendidikan Karakter Berbasis Seni dan Budaya

4

Isu Isack Hadjar Promosi ke Tim Utama Red Bull Bisa Jadi Penghambat Karir di Formula 1

5

Harganya Hampir Rp 200 Juta? Pemain Timnas Dapat Hadiah Jam Rolex dari Prabowo
Headline
Erwin Sembelih Sapi Kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung: Ini Amanah yang Penuh Makna 
Erwin Sembelih Sapi Kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung: Ini Amanah yang Penuh Makna 
Persib Resmi Melepas Satu Striker Asingnya 
Persib Resmi Melepas Satu Striker Asingnya 
Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik
Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik
Warga Diminta Pilah Sampah Selama Libur Iduladha
Bandung Tanpa TPS, Warga Diminta Pilah Sampah Selama Libur Iduladha

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.