BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – SpaceX telah berhasil menyelesaikan konstelasi satelit layanan direct-to-cell milik Starlink, menandai tonggak penting dalam teknologi konektivitas global.
Peluncuran terakhir, yang dilakukan pada Rabu (4/12) menggunakan roket Falcon 9, mengirimkan 20 satelit ke orbit, termasuk 13 satelit yang dirancang khusus untuk menghadirkan konektivitas langsung ke perangkat seluler tanpa memerlukan perangkat tambahan.
Kolaborasi antara SpaceX dan T-Mobile dimulai pada 2022 dengan visi menciptakan konektivitas universal yang memungkinkan ponsel tetap terhubung bahkan di lokasi terpencil, termasuk tengah lautan yang biasanya tidak terjangkau jaringan internet.
Menurut laporan Engadget (7/12/2024), kesepakatan ini mendapatkan persetujuan dari Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) pekan lalu.
Elon Musk, pemilik SpaceX, menjelaskan bahwa satelit direct-to-cell ini berfungsi layaknya menara seluler yang berada di luar angkasa.
Satelit tersebut memanfaatkan teknologi backhaul laser, memungkinkan integrasi dengan jaringan mitra roaming standar untuk menghilangkan blankspot.
Uji coba awal telah dilakukan pada awal 2024, dengan keberhasilan mengirim dan menerima pesan teks pertama melalui jaringan T-Mobile. Space.com melaporkan bahwa dari total 6.799 satelit operasional konstelasi orbit rendah Bumi milik Starlink, sekitar 330 satelit akan mendukung layanan direct-to-cell.
BACA JUGA: China Luncurkan 18 Satelit LEO, Saingi Starlink!
Elon Musk juga mengungkapkan bahwa perangkat ponsel biasa, tanpa modifikasi, akan dapat menikmati bandwidth sekitar 10 Mbps per pancaran, cukup untuk aktivitas dasar seperti pesan teks dan komunikasi sederhana. Konstelasi satelit generasi mendatang dijanjikan akan menawarkan throughput yang jauh lebih tinggi.
Layanan Starlink Direct-to-Cell direncanakan mulai tersedia untuk publik pada tahun 2025. Kemitraan SpaceX dengan T-Mobile diperkirakan akan menjadi terobosan besar dalam menyediakan konektivitas global yang andal, termasuk di daerah-daerah terpencil dan tidak terjangkau infrastruktur jaringan tradisional.
Informasi lebih rinci mengenai fitur dan ketersediaan layanan ini akan diumumkan mendekati waktu peluncuran komersial.
Inovasi ini memperkuat posisi SpaceX sebagai pemimpin dalam teknologi satelit dan komunikasi, sekaligus mendukung ambisi global untuk mengatasi kesenjangan digital.
(Budis)