BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Universitas Muhammadiyah Maumere telah menjadi sorotan berkat kebijakan inovatif yang memperbolehkan mahasiswa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan hasil bumi.
Kebijakan inI tak lepas dari Rektor Erwin Prasetyo, yang melihat hambatan ekonomi pada mahawiswa.
Erwin Prasetyo, dengan latar belakang sebagai pendidik di bidang fisika dan matematika, telah mengabdi di IKIP Muhammadiyah sejak 2013.
Kebijakan Rektor UKT Universitas Muhammadiyah 2024
Kemudian, ia menemukan bahwa banyak mahasiswa Universitas Maumere mengalami kesulitan membayar UKT, pada tahun 2018. Setelah berdiskusi dengan para pengambil kebijakan, Erwin memutuskan untuk menerima hasil bumi sebagai bentuk pembayaran.
BACA JUGA: DPR Minta Kemendikbudristek Segera Revisi Kenaikan UKT
Mahasiswa yang tidak mampu membayar UKT dapat membawa hasil kebun mereka, seperti kemiri, kakao, cengkeh, kelapa, vanili, pisang, alpukat, hasil tenun, hingga hasil laut.
Hasil bumi ini kemudian dipasarkan oleh pihak kampus ke Pulau Jawa dan kota Makassar, sehingga uang yang terkumpul dapat digunakan untuk membayar UKT.
Kebijakan yang diterapkan oleh Erwin berlangsung berdampak positif. Mereka tidak lagi terbebani oleh kewajiban membayar UKT dalam bentuk uang tunai. Sebaliknya, mereka dapat memanfaatkan sumber daya alam demi kelangsungan perkuliahaan.
Menuai Apresiasi Forkoma
Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA PMKRI) sangat mengapresiasi kebijakan ini.
Ketua FORKOMA, Hermawi Taslim, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan bukti nyata upaya institusi pendidikan dalam mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
(Saepul/Aak)