BALI,TM.ID: Pemprov Bali melalui Dinas Kebudayaan, mengadakan audisi bondres atau lawak bali untuk sosialisasi tata kelola arak.
Sosilasasi arak bali tersebut sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha mengatakan, pergub tersebut sudah seharusnya dipahami masyarakat agar niat baik di dalamnya tersampaikan.
“Melalui sosialisasi bondres inilah pergub akan dipahami dengan benar. Tata kelola arak kita atur dari tata pembuatannya, tata niaganya, dan tata gunanya, sehingga tidak lagi menjadi suatu momok yang negatif,” kata dia.
Audisi bondres digelar di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, dengan diikuti 26 tim bondres yang terdiri atas pelawak muda dengan maksimal usia 50 tahun dan pentas selama 20 menit di atas panggung.
Adapun daerah dengan tim bondres terbanyak datang dari seniman Denpasar dan Gianyar. Namun, secara merata seluruh peserta mementaskan pertunjukan lawak bertema arak.
“Kesenian bondres banyak dikeluhkan karena lawakan kebablasan, ini saatnya kita membina seniman-seniman muda. Sejauh mana mereka bisa menerjemahkan tema dengan benar dan menarik untuk ditonton, kita gunakan temanya arak dulu,” ujarnya.
BACA JUGA: Asrinya Rancabali, Kebun Teh Ciwidey
Arya mengatakan, nantinya 10 besar tim bondres akan dibawa keliling Bali untuk menyosialisasikan program Pemprov Bali seperti arak bali dan program-program lainnya.
Untuk ketentuan pada audisi, Arya menyebut pihaknya sejak awal sudah mengumpulkan peserta untuk diberikan penjelasan mengenai arak bali sebagai materinya, kemudian menyampaikan estetika bondres dan seperti apa iringan musiknya.
Ketua Dekranasda Bali, Putri Suastini Koster, yang turut hadir pada hari perdana audisi menambahkan bahwa dalam mendukung kehadiran arak Bali tidak hanya harus menyentuh dunia entrepeneur, namun juga dunia hiburan.
“Lewat hiburan itu meresap (pemahaman soal arak bali, red.), kalau hanya kita memaparkan saja berteori bisa ngantuk yang dengar, tapi kalau lewat dagelan atau lawakan biasanya cepat meresap,” kata dia.
Salah satu peserta mengaku senang dengan pelaksanaan audisi tersebut, karena selain mengenalkan tata kelola arak Bali juga membuka kesempatan seniman bondres untuk semakin berkarya.
“Cerita bondres kami tidak jauh beda dengan yang lain, tetapi saya hanya meluruskan arak seperti apa dan bagaimana meminum arak dengan baik dan benar,” kata pelawak Medagang Bondres I Gusti Ngurah Angga Dwipayana (21).
Dengan durasi latihan selama lima hari itu, Angga dan 12 rekannya mengaku puas dan berharap ke depan audisi serupa dilaksanakan secara rutin sebagai upaya melestarikan bondres di Pulau Dewata.
(Dist)