Soal Dedi Mulyadi Kirim Anak Kecanduan Game ke Barak Militer, PB ESI: Setuju, Edukasi Masyarakat

Penulis: Baihaqi

PB ESI
(Instagram/deb.imanuella)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Bidang Komunikasi Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI), Debora Imanuella menanggapi isu kontroversial terkait rencana pengiriman anak-anak yang kecanduan game ke barak militer.

Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan sejumlah kriteria siswa yang akan mengikuti pendidikan militer di barak. Salah satu kriteria yang disebutkan adalah siswa yang dinilai mengalami kecanduan bermain game.

Pernyataan tersebut langsung mendapat sorotan publik dan menimbulkan reaksi beragam dari netizen hingga kelompok pemerhati anak dan pendidikan.

PB ESI: Edukasi Publik Lebih Penting

Debora menyatakan bahwa hal ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perbedaan antara kecanduan game dan menjadi atlet esports profesional.

“Saya pribadi setuju, bahwa ini jadi momen yang baik untuk mengedukasi masyarakat tentang perbedaan antara kecanduan (bermain) game dan menjadi atlet esports profesional. Bermain game tanpa arah dan tujuan, hanya akan membuang waktu dan bisa berdampak buruk untuk masa depan anak,” ujarnya.

Meski begitu, ia juga menjelaskan bahwa PB ESI selama ini terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai dunia esports. Menurutnya, menjadi atlet esports bukan hanya soal bermain game, tetapi juga tentang disiplin, strategi, dan arah karier yang jelas dalam industri digital.

“PB ESI bersama para pemangku kepentingan, terus mendorong edukasi publik, bahwa menjadi atlet esports berarti punya arah, tujuan, serta karir yang jelas di industri ini,” terangnya.

BACA JUGA:

ONIC Esports Balikkan Keadaan, Bungkam RRQ Hoshi 2-1 di MPL ID S15

Kolaborasi Epik MLBB x Naruto: Ini Cara Dapat Skin Premiumnya!

Debora juga mengakui bahwa bermain game secara berlebihan tanpa kontrol memang berisiko, apalagi jika tidak dibarengi dengan pendidikan atau pelatihan yang mendukung. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa jika diberikan arahan yang benar, anak-anak bisa tumbuh menjadi talenta digital yang potensial.

“Jika bermain game dilakukan secara berlebihan tanpa kontrol dan tidak dibarengi dengan pendidikan atau pelatihan, itu tentu berisiko. Tapi kalau diarahkan dengan benar, didampingi, dan difasilitasi, anak-anak bisa berkembang jadi talenta digital dan atlet yang berprestasi,” tutupnya.

 

 

(Haqi/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Wuling Almaz RS Pro Hybrid
Wuling Jamin Nilai Jual Tak Drop Almaz RS Pro Hybrid, Berani Beri Garansi Ini!
QJ Motor
QJ Motor Boyong 4 Amunisi Baru ke Indonesia, Ada Penantang Aerox!
Realme P3 5G
Realme P3 5G Dijual di Indonesia, AnTuTu Tinggi Ketahanan Jempolan!
review rumah subsidi
Review Rumah Subsidi dari Pemerintah, Perekam Nyeletuk Bikin Netizen Ngakak
Kurir paket kopo
Kurir Paket Dimaki-maki Pria di Kopo Bandung, Singgung Agama!
Berita Lainnya

1

Program CSR PT Satria Piranti Perkasa Berikan Dukungan untuk Panti Asuhan di Karawang

2

Kabar Duka, Penyiar Radio Sekaligus Musisi Gustiwiw Meninggal Dunia

3

Tim SAR Gabungan Temukan Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

4

Nama Asli Jokowi Oey Hong Liong? Cek Fakta Sebenarnya!

5

Link Live Streaming PSG vs Atletico Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Headline
PSG
Link Live Streaming PSG vs Atletico Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Bayern Munchen
Link Live Streaming Bayern Munchen vs Auckland City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
pemerkosaan massal 1998.
Sebut Pemerkosaan Massal 1998 Hanya Rumor, Fadli Zon Dituntut Minta Maaf!
Tim SAR Gabungan Temukan Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran
Tim SAR Gabungan Temukan Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.