BANDUNG,TM.ID: Dyah Ayu Ardhana Reswari sedang menjadi sorotan, bukan karena sensasi negatif. Jebolan SMAN 1 Cileungsi Bogor ini terpilih menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di usianya yang sangat tergolong muda, yakni 15 tahun.
Dyah berhasil terpilih menjadi mahasiswa FKUI, setelah lolos Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Namun, jalannya tak begitu mulus.
Dyah yang digadang sebagai mahasiswa termuda ini, sempat gagal melalui jalur masuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Ia pantang menyerah, demi menuju cita-citanya.
BACA JUGA: Orang Tua Mahasiswa Unsil Gagal Bahagia, Usai Diprank Wisuda!
“Saya sering mengerjakan latihan soal, mengikuti tryout, dan me-review hasil ujian. Review inilah yang paling penting karena dengan melihat letak kesalahan saat latihan atau tryout, saya bisa mempelajari lagi materi yang kurang dimengerti,” kata Dyah melansir Lambe Turah, Minggu (16/7/2023).
Cita-cita Mahasiswa Termuda
Ia mengaku, menjadi dokter adalah impiannya sedari kecil. Sehingga untuk menggapai cita-citanya, ia harus menuntut ilmu di FKUI.
Ia juga sempat pesimis untuk berkualih di FKUI. Pasalanya, kata dia, untuk berkuliah FKUI nampaknya tak realistis baginya.
“Dulu, banyak yang bilang impian saya untuk masuk FKUI terlalu idealis dan tidak realistis. Namun, Alhamdulilah, berkat dukungan orang tua dan teman-teman, saya memberanikan diri untuk memilih FKUI di SNBT. Walaupun nilai tryout masih kurang, saya tetap berusaha, dan saya pun berhasil. Jadi, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita berusaha dan yakin,” ujarnya.
Dyah sejak kecil sudah membiasakan diri untuk disiplin. ia menceritakan, masuk SD di usia 4 tahun 10 bulan. Lalu, ia mengikuti program kelas akselerasi sehingga dapat menyelesaikan SMP hanya dalam waktu 2 tahun.
Ia pun harus menyeimbangkan waktu kesehariannya, separuh untuk kegiatan akademik dan separuh lagi untuk non akademik.
Prestasi yang pernah diraihnya, menjuarai lomba Spelling Bee Cendana English Competition, dan berharap prestasinya ini menular saat berkuliah di FKUI.
“Saya ingin menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non-akademik serta mengembangkan minat dan relasi dengan bergabung di organisasi/UKM di UI. Selain itu, saya berharap FKUI dapat menjadi wadah untuk menimba ilmu dan membantu saya mewujudkan cita-cita sebagai dokter yang mampu mengimplementasikan ilmu demi kemajuan sektor kesehatan di Indonesia,” pungkas Dyah.
(Saepul)