MANDALIKA, TM.ID: Pernyataan dari Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria yang menyampaikan tentang kerugian negara setelah menghelat WSBK di Sirkuit Mandalika.
Hal itu membuat kecewa Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri.
Bahkan, dia menyinggung histori pembangunan Sirkuit Mandalika yang bertaraf internasional itu. Sirkuit ini sudah mengorbankan makam nenek moyang masyarakat Kuta Mandalika.
“Ratusan kuburan nenek moyang kami sudah dipindah dari Mandalika demi pembangunan Sirkuit Mandalika. Kami lakukan demi cita-cita Presiden Joko Widodo. Lalu sekarang kami dibilang ini rugi? Ini jelas mendiskreditkan Pemda Lombok Tengah,” ungkap Pathul, Sabtu (17/6/2023).
BACA JUGA: WSBK Digelar di Sirkuit Mandalika bukan Potensi, Malah Rugi Rp100 M!
Kerugian
Ia juga menyebut kerugian pasca menyelenggarakan balapan motor internasional itu, tidak mendasar.
Menurutnya, data pajak versi Pemda Lombok Tengah dengan data ITDC atau Pengembangan Pariwisata Indonesia berbeda.
Saat event WSBK 2023 digelar, ITDC menyampaikan 27 mobil dan 54 sepeda motor parkir, per 3 Maret 2023.
Kemudian, ada 70 mobil yang parkir, 187 sepeda motor, dan 1 unit bus laporan 4 Maret 2023. Selanjutnya, terdapat 400 mobil dan 461 sepeda motor, serta 21 bus pada 5 Maret 2023.
“Tetapi, secara kasat mata saya melihat di sana ada ribuan (kendaraan) yang parkir. Ini siapa yang mengawasi? Tidak ada. Kami hanya menerima laporan pendapatan di sana,” imbuh Patul.
Patul melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Lombok tidak mempunyai otoritas untuk mengawasi jalannya acara.
Namun, dia tak menyangka event yang terbilang sukses dan membanggakan itu justru ujungnya malah merugikan.
“Sekarang di mana letak ruginya? Siapa yang mengawasi mereka? Terlalu besar anggaran yang dikelola, tapi kami tidak tahu,” jelasnya.
Lantas dia menduga, kerugian ini akibat dari pengelolaan manajemen.
“Kami tidak tahu mereka rugi atau tidak. Siapa yang mengawasi mereka? Kami tidak tahu,” katanya melansir Detik, Minggu (18/6/2023).
Lebih lanjut, Pathul, padahal pemerintah setempat mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Sirkuit Mandalika.
Salah satunya, turut membantu penyelesaian persoalan pembebasan lahan.
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria meminta Pernyataan Modal Negara (PMN) lebih dari Rp 1 triliun untuk membayar utang jangka pendek Sirkuit Mandalika.
(Saepul)