BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Prabowo Subianto resmi menganggakat Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, kementerian baru dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto. Lalu, siapa sosok Satryo Soemantri Brodjonegoro?
Pengalaman Satryo Soemantri di Dunia Pendidikan
Satryo bukanlah sosok asing di dunia pendidikan Indonesia. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dari tahun 1999 hingga 2007.
Selama masa jabatannya, ia berperan besar dalam melakukan reformasi di bidang pendidikan tinggi yang berdampak signifikan terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
Menurut informasi dari laman resmi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo juga merupakan anggota aktif, ia pernah memulai langkah penting dalam dunia akademik dengan menjadi Ketua Jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1992.
Di bawah kepemimpinannya, jurusan ini menjadi pionir dalam menerapkan proses evaluasi diri (self-evaluation), yang kemudian diadopsi oleh ITB dan juga oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Riwayat Pendidikan dan Kontribusi Satryo di Dunia Akademik
Satryo lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956. Ia meraih gelar Ph.D. di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat, pada tahun 1985. Setelah itu, ia kembali ke Indonesia dan mengabdikan dirinya sebagai pengajar di ITB.
Selama karier akademiknya, Satryo telah menghasilkan lebih dari 99 publikasi ilmiah yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, sejak tahun 2008, Satryo menjadi anggota AIPI, aktif dalam Komisi Ilmu Rekayasa dan bidang Mechanical Engineering. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua AIPI untuk periode 2013-2018.
Di bawah kepemimpinannya sebagai Dirjen Dikti, pada Desember 2000, Satryo memimpin reformasi besar di sektor pendidikan tinggi dengan mengubah beberapa perguruan tinggi besar menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Kegiatan Satryo di Kancah Internasional
Tidak hanya aktif di Indonesia, Satryo juga diakui di tingkat internasional. Ia merupakan dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang, dan juga ITB.
Selain itu, Satryo turut bergabung dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), sebuah lembaga kerjasama internasional Jepang, dalam merencanakan pembangunan gedung fakultas teknik di Universitas Hasanuddin, Gowa.
Dengan segudang pengalaman dan kontribusinya di dunia pendidikan tinggi, Satryo diharapkan dapat membawa inovasi baru di sektor pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia.
Harapannya kementerian baru ini dapat memainkan peran penting dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan serta penelitian di Indonesia, terutama dalam era kemajuan teknologi yang semakin pesat.
BACA JUGA: Jadwal Pelantikan dan Daftar 50 Calon Menteri Kabinet Prabowo
Banyak pihak berharap kehadiran Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam kabinet Prabowo Subianto akan memberikan angin segar bagi pendidikan tinggi di Indonesia, serta memperkuat posisi Indonesia dalam bidang sains dan teknologi di kancah internasional.
(Virdiya/Aak)