Serikat Pekerja Bandung Zoo Desak Pengelola Ilegal Mundur!

Penulis: Aak

Korupsi kebun binatang Bandung - Bandung Zoo
Kebun Binatang Bandung (Rizky Iman/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Bandung Zoo menuntut pihak-pihak yang diduga melakukan pengelolaan ilegal untuk segera meninggalkan institusi tersebut.

Menurut mereka, kondisi manajemen saat ini telah menciptakan keresahan dan mengganggu operasional kebun binatang.

Konflik kepengurusan ini bermula sejak 20 Maret 2025, ketika muncul klaim dari pihak yang menyatakan diri sebagai pengelola resmi Yayasan Margasatwa Tamansari.

Yaya Suhaya, Ketua SPMD, mengungkapkan dualisme kepemimpinan ini telah berdampak serius pada kinerja karyawan.

“Kami mengalami kebingungan, ketidaknyamanan, bahkan ketakutan dalam bekerja akibat dua sumber komando yang berbeda. Kami mempertanyakan legalitas pengelola saat ini karena hal ini mengganggu profesionalisme kerja kami,” tegas Yaya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (18/6/2025).

SPMD yang telah terdaftar secara resmi di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ini mewakili lebih dari 100 karyawan dari berbagai level dan divisi.

Yaya menambahkan, situasi ini bahkan berdampak pada kesejahteraan satwa, dengan beberapa kasus kematian hewan yang diduga akibat koordinasi yang tidak optimal.

“Ini seperti memiliki dua matahari dalam satu sistem,” ujarnya.

BACA JUGA

Taman Safari Ambil Alih Bandung Zoo, Tiket Masuk Bisa Naik!

Bandung Zoo masih Jadi Primadona Pengunjung saat Libur Lebaran

Serikat pekerja menegaskan permintaan mereka akan kejelasan status hukum pengelola.

“Kami mendesak manajemen yang tidak sah untuk segera pergi karena mengganggu operasional yang sebelumnya berjalan baik,” kata Yaya.

Merespon klaim salah satu pihak manajemen yang merujuk pada rapat dewan pembina 8 Mei 2025 dan akta yayasan No.41 tanggal 22 Oktober 2024, Yaya menyatakan bahwa klaim legalitas tersebut terbukti.

“Kami siap memberikan dukungan penuh,” tegasnya.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tahun 2025 Jadi Momen Bahagia Bagi Sosok di Balik Layar Persib Bandung 
Tahun 2025 Jadi Momen Bahagia Bagi Sosok di Balik Layar Persib Bandung 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
PSIM Jogja akhirnya menunjuk pelatih kepala asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel untuk mengarungi Liga 1 musim 2025/2026. Kesamaan visi dan proyeksi jangka panjang jadi alasan PSIM Jogja menunjuk pelatih sarat pengalaman itu. Kehadiran sosok asal Breda ini menjadi gebrakan besar bagi Laskar Mataram, mengingat rekam jejaknya yang mentereng di level Eropa. Van Gastel memiliki karier gemilang sebagai pemain, termasuk meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda. Reputasinya sebagai pelatih terbangun saat menjadi asisten dari nama-nama besar seperti Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna memilih Van Gastel untuk melatih Rafinha dan rekan-rekannya. "Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda," jelas Razzi dalam laman resmi klub. Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Setelah itu, ia menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas. Razzi mengakui bahwa proses negosiasi untuk mendatangkan Van Gastel berjalan alot karena level pengalamannya yang tinggi. Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram. "Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting," ujar Razzi. Untuk musim perdananya di Liga 1, manajemen PSIM menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama. PSIM Jogja optimistis mampu mencapai target tersebut dan bahkan memberi kejutan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. "Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi," pungkas Razzi.
Sesuai Visi dan Proyek Jangka Panjang, PSIM Jogja Tunjuk Nakhoda Baru 
Pergi Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto Pulang Ke Persebaya 
Pergi Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto Pulang Ke Persebaya 
Manchester City
Manchester City Sukses Tekuk Wydad Casablanca 2-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

3

Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Dicap Kota Termacet, Farhan Bakal Temui Pemerintah Pusat, Desak Penyelesaian Proyek Flyover Nurtanio
Headline
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Real Madrid
Ditahan Imbang Al Hilal 1-1, Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh
Timnas Voli Putra Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Voli Putra Indonesia Menang Dramatis Usai Taklukkan Thailand 3-2
PDIP tulis ulang sejarah
PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah Tandingan Usai Fadli Zon Hapus Perkosaan Massal 1998

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.