BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Serangan udara Israel kembali menggempur Kawasan Rafah selatan dan tengah. Pada Serangan terbaru israel, sebanyak lima orang pada Kamis (16/5/2024) waktu setempat.
Situs berita Palestina Wafa mencatat, bahwa satu dari lima orang korban tewas adalah seorang wanita hamil dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di daerah al-Faluja di kamp Jabalia.
Sebelumnya, Wafa memberitakan telah terjadi serangan di kawasan jalan al-Hoja, yang menyebabkan “kehancuran total”.
Sayap militer Hamas pada Kamis (16/5/2024) mengklaim, bahwa mereka telah menembakkan rudal anti-tank ke pengangkut pasukan Israel di area Blok 2 kamp Jabalia dan menargetkan buldoser lapis baja dengan alat peledak di timur kota Jabalia.
Kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letjen Herzi Halevi, mengatakan kepada pasukan di Gaza pada Selasa (14/5/2024) bahwa pasukan Israel menyerang secara luas dan kuat di Jabalia.
“Kami melihat ada upaya [oleh Hamas] untuk bertahan dan membangun kembali, oleh karena itu kami perlu menghadapinya lagi dan membuktikan bahwa kami akan kembali lagi,” tambahnya.
Wafa juga mengutip sumber-sumber medis yang mengatakan bahwa lebih dari 30 warga sipil, termasuk 10 anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel terhadap bangunan tempat tinggal di dekat Kota Gaza.
Jurnalis foto Palestine Post Mahmoud Jahjouh dan beberapa anggota keluarganya dilaporkan termasuk di antara korban tewas.
IDF mengurangi operasi di Jabalia, Kota Gaza dan wilayah utara lainnya pada Januari lalu setelah menyatakan bahwa mereka telah membongkar batalyon Hamas di sana. Namun hal ini menyisakan kekosongan kekuasaan sehingga kelompok tersebut mampu membangun kembali kekuasaannya.
Seperti diketahui, IDF telah memerintahkan evakuasi sejumlah lingkungan sejak 6 Mei, ketika mereka memulai apa yang mereka sebut sebagai “operasi tepat” terhadap Hamas di daerah tertentu di Rafah timur dan sisi penyeberangan Rafah di Gaza.
BACA JUGA: Peringatan Nakba, 3.000 Warga Palestina Minta Perang Gaza Dihentikan!
Israel mengatakan pihaknya perlu mengirim pasukan ke kota itu karena sisa batalion Hamas bermarkas di sana. Namun Perserikata Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara Barat mengatakan serangan besar-besaran dapat menyebabkan korban sipil dalam jumlah besar dan bencana kemanusiaan.
Menteri Pertahanan Israel mengatakan pada Kamis (16/5/2024)bahwa operasi Rafah akan berlanjut seiring dengan masuknya pasukan tambahan.
“Terowongan telah dihancurkan oleh pasukan kami dan terowongan lainnya akan segera dihancurkan. Kegiatan ini akan semakin intensif,” terangnya.
“Kami melemahkan Hamas,” kata dia.
(Dist)