Seni Lebon Pangandaran: Dari Ritual Pertarungan Jawara Hingga Pertunjukan Budaya

Penulis: Aak

Seni Lebon Pangandaran - YouTube BUMDES Desa Selasari
Seni Lebon Pangandaran (YouTube BUMDES Desa Selasari)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

PANGANDARAN, TEROPONGMEDIA.ID — Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyimpan warisan budaya unik bernama Seni Lebon yang mulai berkembang sejak 1950.

Mengutip laman resmi Pemkab Pangandaran, Awalnya, kesenian ini merupakan tradisi pertarungan antar jawara kampung untuk menyelesaikan sengketa lahan atau wilayah yang tak terselesaikan secara damai.

Nama “Lebon” sendiri berasal dari kata “kubur”, mencerminkan praktik aslinya dimana jawara yang kalah dalam pertarungan langsung dikubur di tempat.

Dulu setiap pertarungan, kedua pihak membawa kain kafan, pacul dan sekop untuk menguburkan yang kalah.

Namun seiring waktu, seni Lebon berubah menjadi pertunjukan budaya dengan alur cerita yang menarik dengan tetap mempertahankan nuansa aslinya.

Untuk keselamatan pemain, kini digunakan berbagai pelindung seperti:

  • Kepala dilindungi pelepah daun pinang berbalut kain
  • Tangan hingga siku dan betis dibalut kulit hewan
  • Senjata rotan khusus untuk simulasi pertarungan

BACA JUGA

Genjring Umbul: Seni Akrobat Langka dari Indramayu

Silat Domas Tasikmalaya: Warisan Budaya yang Menyatu dengan Spiritualitas

Seni Lebon yang Tak Lepas dari Ritual

Dalam pementasannya, para jawara memperagakan jurus-jurus pencak silat yang dikombinasikan dengan ibingan dan iringan tetabuhan tradisional. Pemenang ditentukan dari jumlah pukulan yang berhasil mengenai lawan.

Uniknya, pertunjukan ini masih mempertahankan ritual tradisional seperti pembakaran kemenyan dan sesaji sebelum pertarungan dimulai.

Namun berbeda dengan masa lalu dimana pertarungan bersifat nyata, kini alur cerita dan pemenang sudah diatur sedemikian rupa.

Kini Lebon lebih sebagai sarana hiburan yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi.

Kesenian ini sering dipadukan dengan gondang buhun, eok-beluk, ronggeng gunung, dan angklung Lebon dalam pementasannya.

Untuk melestarikannya, seni Lebon rutin ditampilkan pada perayaan kemerdekaan RI, hajat leweung, atau usai panen raya.

Pemerintah setempat besetrta para seniman Lebon berkomitmen untuk menjaga warisan budaya ini agar tidak punah ditelan zaman.

Properti utama seni ini berupa tongkat rotan di tangan kanan dan selongsong rotan runcing di tangan kiri, dengan kostum lengan panjang lengkap dengan penutup kepala khas.

Transformasi Lebon dari pertarungan maut menjadi pertunjukan budaya menunjukkan kemampuan masyarakat Pangandaran dalam beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan akar tradisinya.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Clara Shinta
Umumkan Menikah, Clara Shinta Kini Punya Nama Baru Pemberian Ustaz Terkenal!
kunjungan pm malaysia-1
Prabowo Sambut Hangat Kedatangan PM Malaysia
Finalis MasterChef Malaysia
Eks Finalis MasterChef Divonis 34 Tahun Penjara Kasus Pembunuhan ART
Suyou
Hero Suyou Mulai Jarang Dipakai di MLBB S37, Kenapa Ya?
Hasto Paw
Disebut sebagai Investor Suap PAW, Hasto Terkena Getah Saiful Bahri?
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

3

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!

4

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut

5

Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Headline
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.