JAKARTA,TM.ID: Santap Malam Tamu Negara KTT ke-43 ASEAN diharapkan meninggalkan kesan mendalam kepada para tamu undangan kembali dilakukan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta.
Indonesia menyiapkan jamuan malam atau gala dinner eksotis yang diadakan pada Rabu (6/9/2023).
Mengedepankan konsep hijau, gala dinner diadakan di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) yang berada di dalam kawasan Kompleks Stadion GBK Senayan.
Dalam keterangan tertulis Tim Komunikasi KTT ke-43 ASEAN yang diterima, Rabu (6/9/2023), hutan buatan yang semula adalah kawasan komersial seluas 4,5 hektare tersebut menjadi kejutan lain dari pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN 2023.
BACA JUGA : Mengenal Kebaya Encim yang di Gunakan Iriana Joko Widodo dalam Acara KTT ke-43 ASEAN
Pemilihan menu
Pemilihan menu dalam sebuah jamuan makan malam atau gala dinner adalah bagian yang penting untuk diperhatikan. Begitu juga dengan gala dinner yang menjadi rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) 2023.
Juru masak terkenal, Arnold Poernomo terpilih untuk memimpin tim yang bertugas menentukan menu makanan yang akan dihidangkan pada makan malam tersebut.
Menu Kepala Negara
Arnold menjelaskan, menu bagi para kepala negara ASEAN dan tamu itu bertema Nusantara The Forest yang meramu berbagai jenis masakan dari sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam daftar menu disebutkan menu pembuka (appetizer) bagi tamu-tamu VVIP yang merupakan kepala negara dan pemimpin organisasi internasional adalah Kepiting Andaliman dari Sumatra Utara, terdiri dari mud crab salad (salad kepiting), buah semangka, andaliman pepper aioli (saus aioli andaliman), pumpkin seeds (kuaci), dan baby spinach (bayam).
Menu VIP ASEAN
Sedangkan untuk tamu-tamu VIP disajikan ASEAN Assiette (“piring” ASEAN) berupa chicken mushroom terrine (ayam jamur dimasak terrine-seperti kornet), bebek betutu tart (tarbebek betutu), beef curry puff (karipap sapi), dan seafood roulade (seafood gulung).
Kemudian untuk hidangan utama (main course) bagi tamu VVIP berupa daging kecap dari Jawa terdiri dari soy glazed Lampung wagyu cheek (daging pipi sapi masak kecap Lampung), kenikir chimichurri (saus kenikir), kentang, dan kubis brussel.
Sedangkan menu serupa untuk VIP adalah nasi campur Nusantara dari Sumatra Barat dan rawon dari Jawa Timur. Sajiannya terdiri dari nasi kemangi, braised beef short rib (iga sapi) dengan kuah rawon, acar timun, sosis ayam, dan sambal ayam pop.
Menu Penutup
Untuk menu penutup (dessert) disajikan Nusantara Urban Forest (IKN) terdiri dari cokelat, spiced banana (pisang berbumbu), jasmine apple (apel melati), dan matcha moss (saus teh hijau).
Menu Vegetarian
Sedangkan untuk peserta gala dinner yang memilih menu vegetarian, disajikan menu pembuka (appetizer) berupa salad semangka dari Sumatra Utara terdiri dari keju ricotta, kuaci, saus mustard, dan daun kale. Menu ini khusus bagi tamu-tamu VVIP. Menu penutupnya sama seperti yang nonvegetarian.
Sedangkan untuk tamu-tamu VIP, menu vegetarian yang disiapkan adalah rujak buah Jawa berisi compressed mango (manisan mangga), pickled young papaya (acar pepaya muda), pomelo (jeruk bali), pomegranate (delima), lime gel (agar-agar lemon), tapioca crackers (opak).
Untuk menu utama versi vegetarian bagi VVIP adalah vichyosse (sup) dari Jawa terdiri dari kentang, kubis brussel, raisin (kismis), cauliflower (bunga kol). Sementara untuk tamu VIP disiapkan nasi campur nusantara dan rawon, seperti pada menu VIP nonvegetarian.
Disiapkan pula menu berisi olahan ikan untuk yang menyukai pescetarian, yakni nasi campur nusantara dan coconut curry (kari santan) yang merupakan masakan Sumatra Barat dan Jawa. Terdiri dari nasi kemangi, gulai seabass, acar timun, jamur saus kelapa, sambal pop, opak, dan minyak daun kari.
Tema Gala Dinner
Selain sajian makanan khas nusantara yang lezat, para tamu negara dan kehormatan dijamu pertujukan gerak dan lagu. Penampilan para artis muda berbakat Indonesia itu dibagi atas empat tema besar, setelah dibuka dengan permainan musik petik asal Pulau Rote Nusa Tenggara Timur (NTT) Sasando dan Dira Sugandi yang dengan suara emasnya menyanyikan lagu Mahadaya Cinta.
Tema Gala Dinner
Dalam keterangan resmi Tim Komunikasi dan Media KTT ke-43 ASEAN, Rabu (6/9/2023). Tema pertama adalah The Sound of Indonesia yang menggambarkan semangat dan produktivitas, dan ditampilkan secara sempurna melalui pertunjukkan perkusi.
Empat tarian tradisional Indonesia, yaitu Tari Alu, Tari Lesung, Tari Dol, dan Tari Kipas melengkapi pertunjukan babak pertama. Semua dikemas dalam gerak rancak yang mewakili perayaan dan kebahagiaan musim panen.
Tari yang ditampilkan memang biasanya digunakan untuk menyambut kedatangan tamu, hingga sesuai dengan momen malam ini. Tampilnya empat tarian tersebut menggambarkan bahwa Indonesia sangat gembira dikunjungi oleh semua.
Selain itu, ada harapan bahwa semua bisa meniru kekompakan para penari dan pemusik, yang bekerja sama untuk menampilkan keindahan. ASEAN harus bersatu, bersama-sama mencapai tujuan menjadikan kawasan sebagai wilayah yang setara kesejahteraannya.
Tema kedua adalah The Soul of ASEAN. Babak ini adalah perayaan untuk keanekaragaman dan kekayaan warisan budaya dari negara-negara di ASEAN. 100 penari akan menampilkan beragam tarian tradisional secara bersambungan. Harmoni yang ditampilkan mewakili semangat ASEAN mewujudkan “One Vision, One Identity, and One Community.”
The Wave of Tomorrow menjadi tema ketiga, yang menggambarkan kesamaan visi bersama setiap negara anggota ASEAN untuk memanfaatkan penggunaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi guna menjamin visi kolektif kawasan mengenai pembangunan berkelanjutan.
Para tamu dihibur dengan lagu-lagu inspiratif, dikemas dalam kecanggihan teknologi yang menyuguhkan pengalaman hiburan baru untuk menggambarkan gelombang masa depan.
Tema The Epicentrum of Growth menjadi tema yang mengangkat keketuaan Indonesia tahun ini di ASEAN. Menampilkan visi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan, sejalan dengan pembentukan Komunitas ASEAN yang berupaya mengangkat potensi pertumbuhan setiap negara. Bagian ini berisi pilihan lagu-lagu yang semarak dan lincah untuk menggambarkan kekuatan ASEAN.
Semua pertunjukan dilakukan di panggung terbuka dengan latar belakang gedung pencakar langit ibu kota yang disulap dan dijadikan semacam giant screen untuk permainan cahaya dan pertunjukan multi media. Megah dan berkelas.
(Usamah)