BANDUNG,TEROPONGMEDIA — Laga perempatfinal cabang olahraga sepak bola putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut antara tuan rumah Aceh dan Sulawesi Tengah pada Sabtu malam (14/09) harus dihentikan sementara setelah terjadi kericuhan di lapangan.
Insiden ini terjadi di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, ketika seorang pemain Sulawesi Tengah, Muhammad Rizki, memukul wasit Ahmad Hafid Hilmi setelah sang wasit memberikan penalti kontroversial kepada Aceh.
Pada saat kericuhan terjadi, pertandingan sudah memasuki menit ke-90 dengan Sulawesi Tengah unggul 1-0 berkat gol cepat dari penyerang mereka, Ahmad Fikri.
Aceh, yang terus berusaha menyamakan kedudukan, akhirnya mendapat peluang emas ketika pemain mereka, Muhammad Nur Mahyuddin, dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh pemain belakang Sulawesi Tengah, Andi Setiawan.
Wasit Ahmad Hafid Hilmi tanpa ragu menunjuk titik putih, memicu protes keras dari para pemain Sulawesi Tengah.
Dalam suasana yang memanas, Muhammad Rizki, yang merasa keputusan tersebut tidak adil, secara tiba-tiba melayangkan pukulan ke arah wasit.
Insiden ini membuat suasana di stadion menjadi kacau balau, dengan para pemain dan ofisial dari kedua tim terlibat dalam pertikaian.
Wasit Ahmad Hafid Hilmi harus mendapat perawatan dari tim medis di lapangan akibat serangan tersebut.
Beberapa saat kemudian, ia dibawa keluar lapangan menggunakan mobil ambulans untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan pantauan di Stadion Dimurthala, hingga pukul 22.30 WIB, pertandingan belum juga dilanjutkan.
Pihak panitia dan pengawas pertandingan tengah berdiskusi mengenai kelanjutan laga tersebut.
Kericuhan semifinal cabang olahraga sepak bola putra ini menjadi puncak ketegangan dalam pertandingan yang sedari awal berlangsung dalam tempo tinggi.
Kedua tim sama-sama menunjukkan ambisi kuat untuk lolos ke babak final PON XXI, namun insiden ini justru menodai semangat sportivitas yang seharusnya dijunjung dalam ajang olahraga nasional.
BACA JUGA:Ungkap Dugaan Penyelewengan Anggaran, Bareskrim Datangi Lokasi PON Aceh-Sumut
Belum ada pernyataan resmi dari Komisi Disiplin PON XXI terkait tindakan lanjutan terhadap Muhammad Rizki dan tim Sulawesi Tengah.
Kejadian ini memicu reaksi dari berbagai kalangan, termasuk penggemar sepak bola dan pengamat olahraga yang menyayangkan tindakan kekerasan di lapangan.
PON XXI seharusnya menjadi ajang persatuan, namun insiden ini justru memperlihatkan sisi negatif dari kompetisi yang panas.
(Mahendra/Budis)