Sejarah Tradisi Ngalaksa Rancakalong Sumedang yang Berawal dari Krisis Pangan

Penulis: Aak

Tradisi Ngalaksa Sumedang 1 - Instagram Erwan Setiawan
Tradisi Ngalaksa Rancakalong Sumedang ( Instagram Erwan Setiawan)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

SUMEDANG, TEROPONGMEDIA.ID — Tradisi Ngalaksa hingga saat ini masih lestari di tengah masyarakat Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Simak dalam artikel ini sejarah tradisi Ngalaksa yang tercipta sejak era penyerangan Mataram ke Batavia.

Rancakalong dikenal sebagai jantung kesenian Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dari sekitar 90 jenis kesenian khas Sumedang, sebanyak 34 di antaranya lahir dan berkembang di wilayah ini.

Keberagaman seni ini tidak lepas dari sejarah Rancakalong sebagai tempat pelarian seniman pada masa pemerintahan Prabu Geusan Ulun, penerus Kerajaan Pajajaran dan Sumedang Larang.

Ketika terjadi konflik antara Sumedang dan Cirebon, pusat pemerintahan dipindahkan ke Dayeuh Luhur oleh Geusan Ulun dan para prajuritnya.

Sementara itu, para seniman memilih mengungsi ke Rancakalong yang terletak di dataran tinggi. Pilihan ini menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat persemaian berbagai kesenian tradisional yang bertahan hingga kini.

Sejarah Tradisi Ngalaksa

Salah satu tradisi unik yang lahir dari Rancakalong adalah Ngalaksa, yang berawal dari masa penyerangan Mataram ke Batavia pada tahun 1628-1629 lalu.

Saat itu, seluruh persediaan padi digunakan untuk logistik perang, menyebabkan kelaparan melanda Rancakalong yang dikenal sebagai lumbung padi.

Tatang Sobana, tokoh budaya dari Dewan Kebudayaan Sumedang, menceritakan bagaimana warga terpaksa mengonsumsi hanjeli (jali-jali) sebagai pengganti beras.

Untuk mengatasi krisis, dikirimlah sembilan utusan ke Cirebon untuk mencari benih padi. Namun, patroli prajurit Mataram yang ketat memaksa mereka berinovasi.

“Para utusan menyamar sebagai pengamen dengan membawa kecapi ngekngek dan rebab. Benih padi disembunyikan di dalam lubang resonansi rebab,” papar Tatang, mengutip laman Pemkab Sumedang.

Ia menambahkan, teknik menggesek rebab sambil menutupi lubang resonansi dengan lutut kiri menjadi ciri khas yang sengaja dibuat untuk mengelabui pemeriksaan.

Warisan Budaya yang Tetap Lestari

Kisah heroik tersebut tidak hanya menjadi cerita turun-temurun, tetapi juga melahirkan berbagai ekspresi seni khas Rancakalong.

Hingga saat ini, wilayah ini tetap menjadi garda depan pelestarian kesenian tradisional Sunda di Jawa Barat.

Pemerintah Kabupaten Sumedang terus mendorong pelestarian kekayaan budaya ini melalui berbagai program, termasuk festival seni dan pendokumentasian tradisi lokal.

Rancakalong pun semakin mengukuhkan diri sebagai laboratorium hidup kesenian Sunda.

BACA JUGA

Tradisi Ngerowahin: Warisan Budaya Spiritual Masyarakat Depok

Melestarikan Seni Tradisi Indramayu: Wayang Kulit, Berokan, Jaran Lumping

Tradisi Ngalaksa 2025

Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, melalui akun Instagram pribadinya menyampaikan, tradisi Ngalaksa yang digelar di Desa Wisata Rancakalong, lebih dari sekadar acara seremonial.

Ritual yang telah berusia lebih dari satu abad ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan sekaligus penghormatan terhadap leluhur masyarakat Sunda.

Tradisi tahunan ini menampilkan lebih dari 40 jenis kesenian budaya Sunda, menjadikannya salah satu event kebudayaan paling lengkap di Jawa Barat.

Berbagai pertunjukan seperti kecapi suling, tari tradisional, dan seni bela diri khas Sunda turut memeriahkan acara yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara ini.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan tradisi ini.

Tahun 2025, sebanyak 42 karya budaya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Jawa Barat, dengan Ngalaksa menjadi salah satu fokus utama.

Dukungan konkret diberikan melalui alokasi dana APBD untuk program revitalisasi budaya.

“Kami percaya tradisi ini memiliki nilai yang sangat besar, tidak hanya secara budaya tetapi juga sebagai penggerak ekonomi rakyat,” ujar Erwan.

Dampak Ekonomi

Keberlangsungan tradisi Ngalaksa telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Selama penyelenggaraan acara, terjadi peningkatan signifikan pada penjualan produk lokal, penyewaan homestay, serta usaha kuliner khas Sunda.

Pemerintah daerah terus mendorong pengembangan wisata budaya berbasis komunitas ini, dengan harapan dapat menjadi model pelestarian budaya yang berkelanjutan sekaligus sumber penghidupan bagi masyarakat.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Total Denda Persib di Musim Ini Mencapai Lebih Dari 1 Miliyar, Persib Minta Bantuan Bobotoh
Total Denda Persib di Musim Ini Mencapai Lebih Dari 1 Miliyar, Persib Minta Bantuan Bobotoh
Hasil Sidang Komdis PSSI: Persib dan Persija Dihukum Ratusan Juta
Hasil Sidang Komdis PSSI: Persib dan Persija Dihukum Ratusan Juta
Pengemis di Sunan Gunung Jati
Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Marak, DPRD Cirebon Minta Penanganan Lintas Sektor
Giveaway
Nurmad Kena Report Gegara Giveaway Rp 800 Juta, Natizen: 'Crab Mentality'
Polres Garut
Polres Garut Cek Langsung Lumbung Pangan Demi Menjaga Ketahanan Pangan Rakyat
Berita Lainnya

1

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unpas Raih Juara di Ajang Padjadjaran Public Relations Fair (PPRF) 2025

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

4

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan

5

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU
Headline
Prabowo Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal
Prabowo Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal
Indonesia vs China
Timnas Indonesia Gilas China 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Spanyol
Link Live Streaming Spanyol vs Prancis Semifinal UEFA Nations League 2025 Selain Yalla Shoot
Timnas Indonesia
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Kualifikasi Piala Dunia 2026 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.