BOYOLI,TM.ID: kasus penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyebabkan banyak benjolan pada hewan ternak sapi terus bertambah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (27/1/2023).
kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati mencatat, Jumlah kasus suspek LSD yang menyerang terutama hewan ternak sapi potong per tanggal 26 Januari 2023, bertambah 151 ekor sehingga total menjadi 1.007 ekor, Kata Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali.
Sedangkan, 32 ekor sapi di antaranya, dinyatakan positif terjangkit penyakit LSD berdasarkan uji laboratorium dan ternak yang sudah sembuh LSD sebanyak 22 ekor. Sisa yang masih suspek LSD sebanyak 985 ekor. Kasus LSD ini, belum ada hewan ternak sampai mati.
BACA JUGA: Muaragembong Abrasi, Apa Solusi Pemkab Bekasi?
Lusia menjelaskan, jumlah sapi yang suspek LSD di Boyolali tersebut tersebar di 75 desa dari 16 kecamatan. Sebagian besar di Boyolali bagian Utara antara lain di wilayah Kecamatan Wonosamodro, Wonosegporo, kemusu, Kemusu, dan Juwangi.
Disnakkan sudah melakukan penanganan dengan cara pengobatan dan melakukan vaksinasi sapi untuk mencegah penularan penyakit itu.
LSD merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan ternak sapi dan kerbau melalui gigitan vector seperti nyamuk, lalat dan caplak.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Boyolali dokter hewan, Afiany Rifdania mengatakan, kasus suspek LSd di Boyolali terus bertambah dibandingkan saat awal ditemukan di Andong pata tanggal 28 Oktober 2022 hingga sekarang sudah mencapai 1.007 ekor hewan ternak. Sedangkan, yang posistif LSD 32 ekor.
Karena virus LSD berbeda dengan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Jadi pengobatan sapi kasus LSD harus diulang setelah 10 hari. Kalau kasus PMK pengobatan ulang di hari ketiga.
“Peternak harus menunggu dengan sabar mengikuti prosedur pengobatan yang diberikan ternak akan cepat sembuh,” kata Afiany.
Penularan penyakit LSD selain dari bersinggungan antara ternak, juga melalui hewan perantara (vektor) seperti nyamuk, lalat dan caplak (kutu-red) berpengaruh proses penyebaran penyakit.
Kendati demikian, drh Afiany mengimbau peternak tetap menjaga kebersihan kandang. Jika kandang bersih akan bebas dari lalat, nyamuk dan caplak. Kandang rajin disemprot dengan disinfektan dan memberikan pakan ternak yang baik sehingga sapi tetap sehat.
(Dist)