BANDUNG,TM.ID: Rumah-rumah pengasingan di Banda Neira tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi. Tetapi juga menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan nasional Indonesia. Di tengah keindahan alam pulau-pulau di sekitarnya. Rumah pengasingan Banda Neira ini memberikan kita wawasan tentang masa lalu yang penuh perjuangan dan semangat kemerdekaan.
1. Rumah Pengasingan Bung Syahrir
Rumah Pengasingan Banda Neira Sutan Syahrir, yang terletak di Jalan Said Tjong Baadillah, Kelurahan Nusantara, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Menjadi tempat tinggal Bung Syahrir selama diasingkan di Banda Neira. Rumah ini memiliki gaya arsitektur Indis yang memadukan unsur kolonial dan tropis.
Di dalam rumah ini, kita dapat melihat sejumlah koleksi Bung Syahrir. Terdapat gramofon dengan piringan hitam, mesin ketik, dan berbagai potret masa lalu. Rumah ini menjadi tempat yang mengingatkan kita akan peran dan kontribusi Bung Syahrir dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
2. Rumah Pengasingan Bung Hatta
Selanjutnya ada rumah pengasingan Banda Neira Bung Hatta. Merupakan salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia yang juga diasingkan ke Banda Neira. Rumah Pengasingan Bung Hatta terletak di Jalan Dr. Rehatta, Nusantara, Kecamatan Banda, Maluku Tengah.
Rumah ini menyimpan barang-barang peninggalan Bung Hatta. Terdapat mesin ketik untuk menuliskan gagasan-gagasannya. Ternyata rumah ini pernah terkena bom pada tahun 1944. Tetapi kemudian dibangun kembali dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik di Banda Neira.
3. Rumah Pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo
Rumah Pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo terletak di Jalan Pendidikan, Kelurahan Dwiwarna, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Berdekatan dengan Istana Mini Banda Neira, rumah-rumah pejabat dan kantor pemerintahan Belanda pada masa itu.
Dr. Cipto Mangunkusumo di asingkan di rumah pengasingan Banda Neira selama 13 tahun sebelum pindah ke Ujungpandang. Rumah pengasingan ini merupakan rumah bergaya Indis dengan atap utama bertipe perisai tumpuk. Selama di Banda Neira, rumah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga menjadi sekolah bagi anak-anak Banda.
4. Rumah Pengasingan Iwa Kusumasumantri
Rumah Pengasingan Iwa Kusumasumantri terletak di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Dwiwarna, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Iwa Kusumasumantri di asingkan di rumah pengasingan Banda Neira akibat dari tulisannya yang kritis di koran Matahari Indonesia.
Meskipun sederhana, rumah ini menyimpan nilai sejarah yang penting. Iwa Kusumasumantri sendiri kemudian menjabat sebagai Menteri Sosial setelah Indonesia merdeka. Selama di Banda Neira, rumah ini menjadi tempat tinggalnya serta berfungsi sebagai pusat pendidikan bagi anak-anak Banda.
Melalui rumah-rumah pengasingan ini, kita dapat melihat jejak-jejak perjuangan dan semangat kemerdekaan yang terus hidup dalam sejarah Indonesia. Di tengah keindahan alam Banda Neira, tempat-tempat ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami dan menghargai perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
BACA JUGA: Sejarah Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila
(Kaje)