BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Meski secara resmi Marc Marquez tidak memenangkan balapan Grand Prix Jerman 2024 di Sachsenring, perasaan yang dialaminya lebih dari sekadar kemenangan. Dalam balapan pertamanya di sirkuit ini sejak 2009 di kelas 125cc, Marquez menemukan makna baru di balik finis keduanya.
“Saya merasa seperti saya menang. Maksud saya, inilah perasaan sebenarnya,” kata Marquez kepada MotoGP.com, dikutip Selasa (9/7/2024).
Bukan hanya posisi keduanya yang mengejutkan setelah melewati akhir pekan penuh tantangan cedera, masalah teknis, dan kualifikasi yang buruk, tetapi juga kebahagiaan berbagi podium dengan adiknya, Alex Marquez.
Ini adalah pertama kalinya dua bersaudara berbagi podium di era ‘MotoGP’ dan pertama kalinya di kelas premier sejak Nobuatsu dan Takuma Aoki di Imola pada tahun 1997.
“Saya sangat senang bisa berbagi podium dengan saudara saya. Itu adalah hari yang tidak akan pernah saya lupakan karena akan sulit terulang di masa depan. Sejujurnya, musim ini, saya katakan tidak mungkin (mengulanginya),” kata Marc Marquez.
Marc mengungkapkan realitas keras balap musim ini, di mana naik podium adalah tantangan besar bagi keduanya.
“Mengapa? Karena sulit bagi saya untuk naik podium. Bagi dia juga. Jadi menemukan hari Minggu yang sama ketika kami berdua berada di podium adalah sesuatu yang tidak nyata. Dan kemudian pada balapan kering, balapan yang sangat cepat. Dia pembalap yang sangat berbakat dan hari ini dia menunjukkannya,” jelasnya.
BACA JUGA: Dominasi Balapan MotoGP Jerman, Bagnaia Gusur Jorge Martin dari Puncak Klasemen
Marc berharap momen ini juga dinikmati oleh orang tua mereka.
“Saya harap Ayah dan Ibu saya menikmatinya karena mungkin ini terakhir kalinya kami berbagi podium. Kami akan menikmatinya seolah-olah ini yang terakhir kalinya!” ujar Marc dengan emosional.
Balapan di Sachsenring ini menjadi lebih dari sekadar persaingan di lintasan. Ini adalah pengingat akan ikatan keluarga, perjuangan, dan kebahagiaan yang ditemukan dalam momen-momen yang tidak terduga.
Marc dan Alex Marquez membuktikan bahwa keberhasilan dalam balap motor bukan hanya tentang trofi, tetapi juga tentang cerita dan kenangan yang tercipta di setiap tikungan dan garis finish.
(Budis)