BANDUNG, TEROPONGMEDIA – Pemerintah Kabupaten Bandung terus melakukan terobosan di bidang kesehatan dengan menerapkan sistem digitalisasi observasi pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Majalaya.
Selain itu, Pemkab Bandung juga meluncurkan aplikasi Sipanda (Siap Antar Obat Anda), yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan, termasuk layanan antar obat langsung ke rumah pasien.
“Selama ini pasien sering harus menunggu lama di rumah sakit, bahkan dari pagi hingga sore. Dengan aplikasi Sipanda, pasien bisa menerima obat di rumah, sehingga waktu tunggu bisa dikurangi,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna saat peresmian program di RSUD Majalaya, Selasa (29/4/2025).
Bupati Bandung menjelaskan, sistem digitalisasi observasi pasien menggunakan Early Warning System (EWS), yang menjadi bagian dari program 100 hari kerjanya.
Baca Juga:
RSUD Bandung Kiwari Sempat Kewalahan Tangani Lonjakan Pasien Masuk
Dengan sistem ini, kondisi pasien di IGD dapat dipantau lebih cepat, sehingga dokter dapat segera memutuskan apakah pasien perlu dirawat inap, dirujuk, atau cukup dengan pengobatan jalan.
“Dengan digitalisasi ini, pasien tidak perlu menunggu terlalu lama di IGD. Apalagi saat ini ruang IGD kita terbatas, sehingga penanganan harus semakin cepat dan efisien. Ke depan, kita juga akan menambah fasilitas IGD untuk mengurangi antrian pasien,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dadang juga menekankan pentingnya nilai spiritual dalam pelayanan kesehatan. Menurutnya, pelayanan yang baik harus diiringi dengan menjaga nilai keimanan dan akhlak, sesuai ajaran agama masing-masing.
“Leadership spiritual itu penting. Selain profesional dalam melayani, kita juga harus menjaga ibadah, agar pelayanan yang diberikan tetap dilandasi nilai-nilai keimanan dan norma kebaikan,” tutupnya.
(Vil/Budis)