BANTEN,TM.id : Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten membebaskan biaya pengobatan dan perawatan pasien asal Suku Badui yang digigit ular.
Korban bernama Kemis (35) itu tinggal di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak mengaku senang mendapat pelayanan gratis dari RSUD Banten.
“Kami merasa senang menjalani perawatan empat hari di RSUD Provinsi Banten gratis, terlebih pelayanan yang diberikan sangat memuaskan,” kata Kemis seperti dilansir Antara, Kamis (15/12/2022).
BACA JUGA: Indonesia Krisis Dokter Spesialis, Menkes Buka suara
Semula Kemis ditangani di Puskesmas Cirinten, Kabupaten Lebak, tetapi kondisinya tidak kunjung membaik.
Karena itu, dirinya dibawa ke RSUD Provinsi Banten oleh Sahabat Relawan Indonesia (SRI) untuk menjalani perawatan inap dengan jaminan gratis.
“Kami cukup bahagia kini kondisi tubuhnya sudah membaik dan tidak sakit lagi akibat gigitan ular berbisa itu,” kata Kemis.
Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat mengatakan saat ini warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa meningkat sehubungan memasuki curah hujan.
Dalam sepekan terakhir warga korban gigitan ular berbisa antara empat sampai lima orang dari sebelumnya satu orang.
Meningkatnya warga Badui menjadi korban gigitan ular berbisa saat membersihkan ladang yang dipenuhi ilalang dan rerumputan.
Mereka warga Badui kini tidak bisa ditangani untuk pasien gigitan ular, karena tidak memiliki obat antibisa.
“Kami bersiaga untuk membantu Puskesmas Cirinten untuk membawa warga Badui ke RSUD Banten p tanpa dipungut biaya,”katanya.
Menurut dia, sebagian besar masyarakat Badui tidak memiliki program kesehatan gratis yang diberikan pemerintah melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS PBI.
Sebab, masyarakat Badui kebanyakan tidak memiliki identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Karena itu, SRI hadir untuk membantu masyarakat Badui yang terkena gigitan ular berbisa jenis ular tanah yang bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani tenaga medis.
“Semua warga Badui korban gigitan ular berbisa dibawa ke RSUD Banten, karena gratis dibandingkan di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung dikenakan biaya,” kata Kirdiat.
(Budis)