BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dosen tetap Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro (UNDIP), Mochammad Ariyanto, PhD, berhasil menciptakan inovasi di bidang hybrid robot berbasis serangga atau cyborg insects, yang dirancang untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan korban bencana di wilayah perkotaan.
Setelah menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik pada 2010 dan Magister Teknik pada 2013 di UNDIP, Ariyanto melanjutkan studi doktoralnya di Osaka University, salah satu universitas terbaik di Jepang yang menempati peringkat ke-86 dalam QS World University Rankings. Ia lulus pada Maret 2024 dengan hasil penelitian yang membanggakan.
Penelitiannya mengenai hybrid robot berbasis serangga didukung oleh Moonshot RND, salah satu lembaga pendanaan penelitian bergengsi di Jepang. Selain menciptakan robot serangga yang berkontribusi bagi kemanusiaan, ia juga menghasilkan berbagai publikasi ilmiah, termasuk yang telah diterbitkan di jurnal Soft Robotics, salah satu jurnal ternama di bidang soft robot.
Saat berada di Jepang, Ariyanto dipercaya menjadi penyelenggara sekaligus pembicara utama dalam konferensi IEEE Conference on Cyborg and Bionics di Nagoya. Dalam ajang yang dihadiri para ilmuwan ternama dari MIT (Amerika Serikat), University of Tokyo (Jepang), dan TU Muenchen (Jerman), ia berhasil meraih Best Presentation Award berkat pemaparan penelitiannya.
Robot Serangga untuk Penyelamatan Korban Bencana
Menurut laporan Asia Research News, serangga sibernetik yang dikembangkan oleh Ariyanto dilengkapi dua sistem navigasi untuk meningkatkan kemampuan manuver di lingkungan kompleks. Teknologi ini melampaui penelitian sebelumnya yang hanya memungkinkan pergerakan pada permukaan datar.
Serangga sibernetik ini dirancang untuk berbagai tugas berat, termasuk inspeksi area pasca-bencana yang masih berbahaya bagi manusia serta membantu mengidentifikasi posisi korban yang membutuhkan pertolongan.
Selain itu, teknologi ini dapat digunakan untuk menjelajahi lingkungan sempit seperti pipa atau reruntuhan bangunan, serta dikembangkan untuk eksplorasi di area dengan kadar oksigen rendah, dasar laut, dan bahkan luar angkasa. Di luar misi kebencanaan, serangga sibernetik juga berpotensi membantu konservasi situs budaya yang rentan terhadap intervensi manusia.
Uji coba di laboratorium menunjukkan bahwa serangga sibernetik mampu mengikuti dinding, memanjat, serta berjalan di medan berpasir dan berbatu. Dalam berbagai skenario pengujian, robot ini berhasil mencapai tujuan akhirnya, membuktikan potensi besar sebagai alat pengintaian dan eksplorasi di lokasi bencana.
Berbagai media internasional, termasuk NHK Jepang, telah memberitakan temuan inovatif ini karena manfaatnya yang luas di masa depan.
Pengembangan Teknologi untuk Indonesia
Keberhasilannya menarik perhatian Osaka University yang menawarkan posisi sebagai dosen tetap. Namun, Ariyanto memilih kembali ke Indonesia untuk mengembangkan ilmu dan teknologi di tanah air. Sebagai bentuk kompromi, ia menjalankan peran sebagai profesor tamu di Departemen Teknik Mesin Osaka University sejak April 2024 hingga Januari 2025, dengan proyek penelitian yang tetap berjalan secara daring.
Meskipun penelitian ini awalnya dikembangkan untuk kebutuhan Jepang yang rawan gempa, Ariyanto optimistis bahwa teknologi serupa dapat diterapkan di Indonesia. Dengan kondisi geografis yang juga rawan bencana seperti gempa bumi, tanah longsor, dan banjir, Indonesia memiliki kebutuhan mendesak akan teknologi semacam ini.
Di UNDIP, Ariyanto berencana mengembangkan teknologi robot hibrida berbasis hewan lainnya, seperti burung dan ikan, untuk berbagai aplikasi bermanfaat bagi manusia. Selain itu, ia juga berfokus pada pengembangan teknologi robotika berbasis manusia, seperti tangan bionik dan exoskeleton, yang berpotensi meningkatkan kualitas hidup individu dengan disabilitas.
MoU UNDIP dan Osaka University: Langkah Menuju Kolaborasi Global
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, menyatakan bahwa kampus sangat bangga atas pencapaian Ariyanto. Tidak hanya mendapatkan pengakuan internasional, tetapi juga membawa manfaat besar bagi pengembangan teknologi mitigasi bencana di Indonesia.
Ia mengapresiasi upaya Ariyanto yang tidak hanya kembali dengan prestasi gemilang, tetapi juga membuka peluang kolaborasi riset melalui penandatanganan MoU antara UNDIP dan Osaka University di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Dr. Mochammad Ariyanto sangat mendukung tagline UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat. Kami terus mendukung riset-riset unggulan yang dapat menjawab tantangan global serta memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi bangsa. Temuannya ini semoga bisa dikembangkan di UNDIP dan bermanfaat bagi masyarakat kita,” ujar Suharnomo, melansir laman Undip.
BACA JUGA:
Mahasiswa Gali Inovasi Robotika Demi Antarkan Indonesia ke Kancah Internasional
Fluviotion: Inovasi Mahasiswa ITB Atasi Krisis Air Bersih di Garut
Sementara itu, Wakil Rektor IV UNDIP, Wijayanto, Ph.D., menekankan bahwa kerja sama antara UNDIP dan Osaka University mencerminkan kapasitas ilmuwan Indonesia untuk bersanding dengan ilmuwan dunia.
“Kami bangga dengan Dr. Mochammad Ariyanto yang berhasil mengharumkan nama UNDIP di kancah internasional. Temuannya memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan di Indonesia,” katanya.
Keberhasilan Mochammad Ariyanto, PhD dalam mengembangkan robot hibrida berbasis serangga tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Diponegoro, tetapi juga bagi Indonesia. UNDIP terus berkomitmen mendukung lahirnya inovasi-inovasi baru yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
(Virdiya/Usk)