BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Artis sekaligus anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menyampaikan pesan tegas kepada para wakil rakyat agar lebih bijak dalam bertutur kata, terutama saat menghadapi kritik dari masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Rieke menanggapi aksi demonstrasi besar-besaran pada Senin (25/8/2025) yang menyoroti usulan kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah kondisi ekonomi rakyat yang sulit.
“Dengan segala kerendahan hati, dengan segala hormat saya kepada sahabat-sahabat anggota DPR RI, khususnya, dan juga para menteri,” ujar Rieke, dikutip dari Kompastv, Sabtu (30/8/2025).
“Pelajaran berharga untuk menjaga lisan,” imbuhnya.
Kritik Adalah Risiko Jabatan
Rieke mengingatkan bahwa sebagai wakil rakyat yang bekerja untuk kepentingan masyarakat, sudah seharusnya anggota DPR menerima kritik dengan kepala dingin.
“Ada yang kritik itu risiko dari jabatan sebagai wakil rakyat,” tuturnya.
“Kita harus lebih bijak, pola komunikasi diperbaiki. Mana yang harus direspons, tidak perlu reaksioner,” sambungnya.
Menurut Rieke Diah Pitaloka, kritik seharusnya menjadi bahan evaluasi kinerja para legislator.
“Menurut saya justru selalu membutuhkan kritik sebanyak-banyaknya. Supaya kita benar-benar ngerasa memang belum selesai menjalankan amanat jabatan dengan kitab suci kita masing-masing,” kata anggota Komisi VI DPR RI itu.
Baca Juga:
Nafa Urbach Gaji DPR Bakal Disumbangkan untuk Guru dan Rakyat Dapil, Ini Alasannya
Gelombang Demo Tuai Korban Jiwa, Pengamat: Akibat Apatis DPR!
Jangan Malu untuk Meminta Maaf
Selain menerima kritik, Rieke juga berpesan agar para pejabat publik tidak gengsi untuk meminta maaf jika memang melakukan kesalahan, baik dalam ucapan maupun tindakan.
“Mudah-mudahan, ini enggak usah gengsi juga,” tuturnya.
“Memang ya salah, merespons dengan gestur dan seperti itu, ya mohon maaf,” lanjut Rieke.
Sebagai informasi, demonstrasi bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” pada (25/8/2025) menyoroti berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Salah satu isu utama yang memicu aksi protes adalah wacana kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah tekanan ekonomi masyarakat.
Pernyataan sejumlah anggota DPR yang dianggap meremehkan besaran tunjangan tersebut semakin memperkeruh situasi. Memicu kritik publik, hingga memunculkan seruan agar para legislator lebih peka terhadap kondisi rakyat yang mereka wakili.
(Hafidah Rismayanti/Budis)