BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Ons Jabeur, petenis top asal Tunisia yang dikenal dengan permainan anggun dan semangat gigihnya, memutuskan untuk mengambil jeda dari dunia tenis profesional.
Bukan sebagai tanda menyerah, tetapi sebagai strategi untuk menyusun ulang langkah dan memulihkan kembali gairah yang sempat memudar di tengah tekanan dan cedera yang terus datang silih berganti.
Di usia 30 tahun, Jabeur telah mencetak sejarah bagi dunia tenis Arab dan Afrika, termasuk menjadi finalis di tiga turnamen Grand Slam.
Namun dua musim terakhir telah menjadi ujian berat, bukan hanya bagi fisiknya, tetapi juga bagi mental dan emosinya sebagai atlet yang berada di sorotan dunia.
“Tenis adalah olahraga yang saya cintai, tapi saya menyadari bahwa saya tidak lagi merasa bahagia di lapangan,” tulis Jabeur dalam unggahan jujur di media sosialnya.
“Ini bukan perpisahan, hanya langkah mundur kecil untuk bernapas, menyembuhkan, dan kembali menemukan versi terbaik dari diri saya,” lanjutnya.
Jabeur menegaskan bahwa keputusannya bukanlah pensiun, melainkan jeda yang ia anggap perlu agar bisa kembali bersaing dengan semangat penuh, terutama untuk mengejar gelar Grand Slam pertama yang selama ini terus menjadi mimpi.
Baca Juga:
WTA Lindungi Peringkat Pemain yang Ambil Cuti Perawatan Fertilitas
Langkah ini ia ambil setelah pertandingan terakhirnya di Wimbledon 2025, saat ia mundur di tengah pertandingan melawan Viktoriya Tomova karena masalah kebugaran.
Ketika sebagian orang melihat momen itu sebagai titik lelah, Jabeur justru melihatnya sebagai pengingat bahwa tubuh dan jiwa juga butuh waktu untuk dipulihkan.
Dalam pesannya kepada penggemar, Jabeur menunjukkan kedewasaan dan keberanian yang jarang ditunjukkan para atlet elit, mengakui kelelahan, mengambil waktu untuk diri sendiri, dan tetap menjaga hubungan dengan komunitas yang mencintainya.
“Terima kasih atas cinta dan pengertian kalian. Saya akan tetap terhubung, tetap berbagi perjalanan ini, bahkan ketika saya tak berada di lapangan,” tuturnya.
Bagi Ons Jabeur, jeda bukan akhir. Ini adalah momen untuk bangkit dengan semangat baru. Karena terkadang, untuk melompat lebih tinggi, seseorang memang harus mundur satu langkah terlebih dulu.
(Budis)