Realisasi Impor Beras Capai 2,2 Juta Ton, Bulog Pastikan Stok SPHP Memadai

Penulis: Budi

Produksi Beras Meningkat 50 Persen
Ilustrasi-Gerakan Pangan Murah (GPM) Pemkab Bandung (Foto: Diskominfo Kab Bandung)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Perum Bulog telah merealisasikan impor beras sebanyak 2,2 juta ton dari total kuota 3,6 juta ton yang diberikan untuk tahun ini.

Menurut Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, mayoritas beras impor ini berasal dari Thailand dan Vietnam.

“Yang sudah masuk 2,2 juta. (Kuota tahun ini) 3,6 juta ton,” kata Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi di Gedung DPR, dikutip Selasa (27/8/2028).

Beras tersebut nantinya akan digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dengan harga jual sebesar Rp12.500 per kilogram.

Bayu menekankan bahwa beras SPHP dapat menjadi pilihan masyarakat karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga beras medium di pasar saat ini.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga beras medium I dan II masing-masing mencapai Rp15.350 dan Rp15.300 per kilogram, yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.900.

“Masyarakat tetap dapat membeli beras sesuai HET dan itu adalah beras Bulog. Dan jumlahnya cukup banyak, silahkan saja kalau memang membutuhkan beras yang sesuai HET tadi dengan kualitas yang baik, silahkan dibeli beras SPHP dan beras lain yang dijual oleh Perum Bulog,” katanya.

Perum Bulog memastikan bahwa stok beras SPHP mencukupi, dengan jumlah mencapai 120 ribu ton pada Agustus ini.

Bayu mendorong masyarakat untuk membeli beras Bulog yang dijual sesuai HET dan memiliki kualitas baik.

BACA JUGA: Bos Bulog Dilaporkan ke KPK, Jokowi Malah Tambah Dana Bansos Beras Triliunan

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa harga beras kembali naik dan menjadi salah satu penyumbang inflasi pada Juli 2024.

Beras mengalami inflasi sebesar 0,94 persen dengan andil 0,04 persen, akibat produksi yang menurun setelah masa panen raya berakhir.

“Setelah mengalami deflasi pada April dan Mei 2024, komoditas beras perlahan alami inflasi dalam 2 bulan terakhir. Hal ini sejalan dengan jumlah produksi beras yang berkurang setelah masa puncak raya panen,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti beberapa waktu lalu.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250626_235541_WhatsApp
Resmi Digelar, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat Berlangsung Meriah
Fetty Anggrainidini
Fetty Anggrainidini: Tata Kelola Anggaran Daerah Harus Transparan dan Berpihak pada Kepentingan Publik
Pajak Toko Online
Pemerintah Susun Aturan Baru, Toko Online di Shopee hingga Tokopedia akan Kena Pajak
Ketua RT melakukan pencabulan
Ngeri! Ketua RT di Tasikmalaya Cabuli Anak di Bawah Umur
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!

5

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.