KUPANG,TM.ID: Sedikitnya 200 orang terpaksa mengungsi lantaran banjir akibat meluapnya Sungai Bibok di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (25/12/2022).
Hal itu diungkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang, NTT, Johanis Masse.
“Ada sekitar 200 warga yang harus mengungsi karena rumah mereka terendam air banjir setelah hujan lebat sejak Sabtu (24/12) mengguyur daerah itu, sehingga terjadi luapan air banjir dari Sungai Biboko serta sejumlah kali di sekitar Pariti,” kata Johanis Mase.
BACA JUGA: Ratusan Hektar Tanaman Padi di NTB Terendam Banjir
Saat ini, para warga Desa Pariti Kecamatan Sulamu itu telah dievakuasi ke Kantor Klasis Sulamu.
Johanis mengatakan, lokasi pengungsian sementara bagi warga korban banjir itu sangat aman dari banjir sehingga 200 orang warga Desa Pariti diungsikan.
“Sampai sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” kata dia.
dia mengatakan, para pengungsi masih bisa memenuhi kebutuhan konsumsi secara mandiri. Sejumlah pihak sudah memberikan bantuan tangap darurat sekalipun jumlahnya terbatas.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Kupang untuk bisa memberikan bantuan tanggap darurat bagi korban banjir karena saat ini hujan lebat masih terus mengguyur daerah itu sehingga kemungkinan masih terjadi banjir dan merendam rumah warga setempat,” kata Johanis Mase.
Sementara itu Ketua RT 08/RW04 Desa Pariti Kain Oemano mengatakan hujan deras yang megyur Desa Pariwi sejak Sabtu (24/12/2022) malam, mengakibatkan terjadi banjir yang merendam rumah warga akibat meluapnya air banjir dari sungai Biboko.
(Agung)