BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ratusan siswa kelas XII SMK Negeri 10 Medan menggelar demo di sekolah mereka pada Kamis (6/2/2025) terkait masalah pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang mengancam partisipasi mereka dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Kejadian SMK Negeri 10 Medan Demo ini viral di media sosial TikTok, memicu sorotan publik terhadap peran sekolah dan Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut).
Para siswa menuntut pertanggungjawaban sekolah atas kelalaian dalam pengisian PDSS, yang merupakan syarat utama untuk mengikuti SNBP. Sebanyak 140 siswa terancam gagal mengikuti seleksi nasional karena kesalahan input data yang dilakukan pada hari terakhir pengisian.
Kasi SMK Wilayah 1 Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Duta Syailendra, mengakui adanya keterlambatan dalam pengisian PDSS oleh operator sekolah. Ia menyatakan bahwa kesalahan input data pada “injury time” menyebabkan masalah ini.
Dinas Pendidikan Sumut tengah berupaya mencari solusi dan akan mengirimkan surat kepada pemerintah pusat untuk mencari jalan keluar.
BACA JUGA : Kelalaian Sekolah, Ratusan Siswa SMAN 1 Mempawah Gagal Daftar SNBP 2025
“Kesalahan ada di pihak sekolah, khususnya operator. Kita akan kirim surat ke pusat karena sistem ini merugikan siswa,” ujar Syailendra.
Viral di TikTok, seorang siswa mengunggah video yang menyebutkan bahwa seorang guru bahkan menjatuhkan mental siswa dengan pernyataan yang menohok.
“Introspeksi diri aja dulu kalian, apakah nilai kalian layak untuk masuk SNBP,” kata seorang guru mengutip melalui akun XII DPB 3 milik salah satu siswa SMKN 10 Medan.
Pernyataan tersebut dinilai meremehkan perjuangan siswa selama lima semester.
Pihak SMK Negeri 10 Medan sendiri hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait demonstrasi dan masalah PDSS. Kejadian ini menyoroti pentingnya pengelolaan data yang tepat dan dukungan bagi siswa dalam menghadapi proses seleksi pendidikan.
(Hafidah Rismayanti/Usk)