Ramai Desakan Hapus Wisuda PAUD-SMA, Nadiem Malah Bahas Calistung

Kebakaran Museum Nasional
Nadiem: Kepolisian Usut Penyebab Kebakaran Museum Nasional (Wikipedia)

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Tuntutan penghapusan acara wisuda jenjang PAUD hingga SMA ramai jadi polemik baik di media mainstream maupun media sosial.

Protes ini belum mendapat tanggapan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.

Calistung

Terlepas dari itu, melalui unggahan Instagram milik Nadiem Makarim, justru ia malah membahas soal baca, tulis, dan hitung (calistung).

BACA JUGA: Polemik Wisuda Jenjang PAUD-SMA, Harus Diperhatikan Nadiem?

Untuk mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, mulai tahun ajaran baru mendatang kita semua harus bergerak untuk mencapai tiga target perubahan. Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama di PAUD dan SD kelas awal, serta menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD maupun di SD,” tulis Mendikbudristek soal calistung dalam unggahannya, Selasa (20/6/2023).

Mari bergotong royong mentransformasi pembelajaran di satuan pendidikan PAUD dan SD untuk melahirkan calon pemimpin Indonesia Emas 2045 yang cerdas dan berkarakter,” tambahnya.

Hapus Wisuda

Sedangkan netizen yang berkomentar, terfokus pada desakan menyuarakan penghapusan tradisi wisuda PAUD sampai SMA.

Hapus wisuda tk, sd, smp, dan sma pak. Hanya memberatkan orang tua. Belum biaya sekolah untuk ke jenjang berikutnya, belum pearlatan dan kelengkapan sekolah,” tulis seorang orangtua murid dalam kolom keterangan.

Assamualaikum, Pak. Mohon hapuskan wisuda jenjang PAUD-TK-SD-SMP-SMA dengan dibuatkan edaran resmi SK Kemndikbud, Pak! Meresahkan sekali. Tolong, Pak!,” lanjut protes dari lainnya.

Pak kalo bisa untuk kelulusan anak SMP dan SMA ngak usah pake wisuda wisudaan.. Wisuda cukup untuk jenjang kuliah. Lulus ya lulus saja mengenakan seragam sekolah bukan berkebaya dan harus make up juga. Kasian bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu,” sambung netizen lainnya.

Kebanyakan yang memprotes acara wisuda PAUD-SMA, lantaran keberatan dengan biaya dan cenderung menghambur-hamburkan uang.

Selain itu, netizen lainnya ikut menyuarakan keluhan pendaftaran sekolah yang mengutamakan umur dan zona, bukan berdadasar pada nilai atau prestasi.

Terus juga masuk SD jangan dipersulit kaya sekarang lah. Kembalikan kaya ke zaman dulu. Masuk SD, SMP, SMA Negeri berdasarkan nilai, bukan berdasarkan umur atau zona dulu. Orangtua jangan dibikin susah,” tulisnya.

(Saepul/Aak)

 

 

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
pemutihan BI Checking-3
Cara Cek BI Checking Online Lewat Hp, Anti Ribet!
Situ Rawajejeg di Kabupaten Bogor Tercemar Limbah Akibatkan Ikan Mati
Situ Rawajejeg di Kabupaten Bogor Tercemar Limbah, Ikan Mati
Dua Ekor Kambing di Desa Tundagan Kuningan Diterkam Macan Tutul
Dua Ekor Kambing di Desa Tundagan Kuningan Diterkam Macan Tutul
Aksi bela palestina-1
Puluhan Ribu Warga Jabar Gelar Aksi Bela Palestina di Bandung
Aksi bela palestina
Aksi Bela Palestina Digelar Depan Kedubes AS
Berita Lainnya

1

Farhan Bakal Lanjutkan Program Buruan Sae dan Kang Pisman

2

Ridwan Kamil Resmi Lapor Polisi, Begini Curhatan Lisa Mariana

3

Kompetisi Askot PSSI Kota Bandung Bertajuk Piala Persib Resmi Dibuka

4

Link Live Streaming Everton vs Manchester City Selain Yalla Shoot

5

Link Live Streaming Barcelona vs Celta Vigo Selain Yalla Shoot
Headline
Dua Desa di Sumedang Diterjang Angin Puting Beliung
Dua Desa di Sumedang Diterjang Angin Puting Beliung
Barcelona
Dramatis, Barcelona Menang Tipis 1-0 Atas Celta Vigo di La Liga 2024/2025
banjir bandang sukabumi-1
Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Satu Orang Tewas
marc marquez
Pindah ke Ducati, Marc Marquez Ungkap Rahasia Besar di Honda

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.