BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Di balik indahnya taman-taman di Kota Bandung, ternyata ada anggaran besar yang digelontorkan pemerintah setiap tahun. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) mencatat sekitar Rp20 miliar dialokasikan khusus untuk pemeliharaan taman.
“Kalau untuk pemeliharaan itu sendiri sih, totalnya ada di sekitar Rp20 miliar ya,” kata Plt Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP, Yuli Ekadiyanti, Senin (25/8/2025).
Anggaran itu bukan untuk membangun taman baru, melainkan murni menjaga agar taman tetap asri. Kegiatannya meliputi pembersihan, penyiraman, pemangkasan pohon, perawatan instalasi air dan pencahayaan, pengecatan ulang fasilitas, hingga mengganti tanaman yang rusak.
Selain itu, Kota Bandung juga memiliki sekitar 900 titik ruang terbuka hijau (RTH), mulai dari taman kota, jalur hijau, median jalan, hingga taman lingkungan. Namun, hanya sekitar 500 titik yang dikelola langsung oleh DPKP.
Sisanya ditangani oleh kecamatan, kelurahan, swasta melalui program CSR, maupun komunitas warga. Pola kolaborasi ini dianggap efektif untuk menjaga luasnya RTH di tengah keterbatasan SDM dan anggaran pemerintah.
Baca Juga:
Alun-Alun Bandung Ditutup 4 Bulan, Penataan Tahap II Siap Bikin Taman Lebih Keren
Pemkot Bandung Minta Pihak Koin Jagat Bantu Perbaiki Taman yang Rusak
Di antara ratusan taman itu, terdapat 25 taman tematik yang menjadi ikon Kota Bandung. Seperti Taman Jomblo, Taman Film, Taman Superhero, hingga Taman Fotografi. Selain sebagai ruang publik, taman-taman ini juga kerap dijadikan sarana edukasi dan ekspresi seni.
“Setiap hari taman tematik ini rutin dirawat oleh park ranger kami,” ujarnya.
Meski dana besar digelontorkan, pemeliharaan taman bukan perkara mudah. Jumlah petugas lapangan terbatas, sementara taman yang harus dirawat ratusan jumlahnya. Belum lagi tantangan berupa vandalisme, pencurian tanaman, hingga perusakan fasilitas oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, DPKP menggandeng Satpol PP, komunitas pecinta lingkungan, hingga warga sekitar agar turut menjaga taman. Edukasi juga digencarkan agar tumbuh rasa memiliki di kalangan masyarakat.
“Kalau masyarakat ikut merasa memiliki, taman-taman ini bisa tetap indah dan bermanfaat untuk semua,” pungkasnya. (Kyy/_Usk)