BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Puluhan warga Kota Tasikmalaya menjadi korban dugaan penipuan yang mengatasnamakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Modus yang digunakan oleh para pelaku adalah menawarkan kesempatan menjadi supplier program tersebut dengan syarat membayar sejumlah uang untuk sertifikasi halal.
Sebanyak 35 orang warga telah menyetorkan sejumlah uang kepada pihak paguyuban untuk mendapatkan sertifikat halal.
“Ini awalnya ada tautan dari rekan-rekan dan ada kumpulan dengan anggota Paguyuban untuk membahas tentang produk halal pada Desember 2024 lalu,” kata Moena Rosliana (35) salah satu korban seperti teropongmedia kutip dari laporan Radio Republik Indonesia.
Tidak hanya itu, pihak Paguyuban juga datang melakukan sosialisasi dengan sejumlah warga yang akan ditawari menjadi mitranya.
“Saat pertemuan itu sudah ada kejanggalan sebenarnya. Saat itu ada orang yang mengaku dari pihak halal, tetapi malah menjelaskan biaya mendapatkan sertifikat halal itu Rp. 8,5 juta. Dan kami diminta untuk membayar sebagai biaya awal,” ujarnya.
“Baru pertama langsung uang saja. Kita bayar, saya buka dua dapur sama ibu jadi total Rp 17 juta,” jelas Moena.
Pada pertengahan Desember, sejumlah orang yang telah membayar, dijanjikan akan diberikan Bimbingan Tekhnis (Bimtek).
“Untuk biaya berbeda – beda. Di Ciamis dari Rp 8,5 juta hingga Rp.11 juta. Bahkan daerah Ciawi ditarget sekitar Rp 20 juta,” jelasnya.
Untuk Kota Tasikmalaya sendri lanjut Moena, jumlahnya lebih kecil. Di angka Rp. 2,2 juta.
“Semuanya belum ada yang bayar. Karena memang hingga saat ini belum terlaksana dan banyak alasan. Setiap pertemuan, uang saja yang diomongin,” ujarnya.
Moena menjadi orang paling banyak mengeluarkan uang untuk membangun dapur gizi dibanding warga yang lain.
“Yang saya bangun, awalnya kebun, pembangunannya kita percepat. Modal sendiri. Bangunan kurang lebih Rp.300 jutaan, belum akomodasi dan lainnya, lebih dari itu,” ucapnya.
Setelah itu Moena sempat mencari informasi tentang keberadaan dan kejelasan paguyuban tersebut. Namun memang itu penipuan.
” Kita mencari informasi sebenarnya tentang paguyuban jakwir. Kita koordinasi dengan Kodim sampai diarahkan ke SPPG dan ternyata emang benar itu penipuan,” pungkas Moena.
BACA JUGA: Serangga Diusulkan Jadi Pelengkap Makanan MBG, Ini Respon DPR
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran yang tidak jelas.
“Penipuan semacam ini harus diwaspadai. Jangan mudah percaya jika ada pihak yang menawarkan sesuatu tanpa kejelasan dari instansi resmi,” ujar Asep saat ditemui wartawan, Jumat (31/1/2025) pagi.
Ia menegaskan bahwa di Kota Tasikmalaya, Program MBG dikoordinasikan langsung oleh Kodim 0612 Tasikmalaya. Oleh karena itu, ia menyarankan warga untuk melakukan konfirmasi ke pihak berwenang sebelum mengambil keputusan terkait program tersebut.
(Usk)