BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menjelang hari raya Iduladha, umat muslim sedang bersiap diri menyambut kedatangan hari raya agung tersebut, salah satunya dengan puasa Dzulhijjah atau puasa Iduladha.
Umat muslim berharap dengan puasa Iduladha, akan mendapatkan keberkahan seperti apa yang diinginkan.
Oleh karenanya, mari mengenal lebih dekat tentang puasa Dzulhijjah dengan memperlajari sejarah, hukum dan pelaksanaan puasa Iduladha ini.
Sejarah Puasa Dzulhijjah
Melansir Baznas, Menurut catatan Ibnu Abbas, 10 hari sebelum Idul Adha memiliki catatan bersejarah dalam ajaran Islam.
Pada hari pertama bulan Dzulhijjah, terjadi peristiwa dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT karena kesalahannya memakan buah khuldi.
Hari kedua Dzulhijjah dikenal sebagai hari penyelamatan Nabi Yunus oleh ikan Nun.
Pada hari ketiga bulan Dzulhijjah adalah waktu di mana doa Nabi Zakaria untuk memiliki keturunan, Yahya, dikabulkan oleh Allah.
Hari keempat menandai kelahiran Nabi Isa, sementara hari kelima adalah hari kelahiran Nabi Musa.
Pada hari keenam, terjadi kemenangan para Nabi dalam perjuangan mereka untuk menegakkan Islam.
Akhirnya, pada hari ketujuh bulan Dzulhijjah, pintu neraka ditutup.
Hukum Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah memiliki hukum sunnah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Bagi jamaah haji, puasa Idul Adha menjadi wajib karena merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji.
Namun, bagi yang sedang sakit atau dalam perjalanan (musafir), mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa Idul Adha dan diwajibkan menggantinya di lain waktu.
Hal yang sama berlaku bagi wanita hamil dan menyusui.
Cara Melaksanakan Puasa Dzulhijjah
Tata cara puasa Idul Adha sangat penting untuk dipahami agar ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syariat.
Berikut adalah tata cara puasa Idul Adha yang perlu diperhatikan:
1. Niat Berpuasa
Niat berpuasa sebelum terbit fajar yang diucapkan dengan lafadz: “Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnati Idil Adh-haa lillahi ta’ala.”
2. Menahan Diri
Menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
3. Menjaga Ucapan dan Perbuatan
Menjaga ucapan dan perbuatan agar tetap sopan dan terhindar dari dosa.
4. Berbuka Puasa
Membaca doa berbuka puasa saat matahari terbenam.
BACA JUGA: Kapan Mulai Puasa Dzulhijjah 2024? Ini Niat dan Jadwal Lengkapnya!
Dengan adanya pemahaman mengenai sejarah, hukum dan tata cara pelaksanaan puasa Dzulhijah, akan memberikan semangat dan kekhusyuan dalam menjalankannya.
(Virdiya/Usk)