BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Forest healing, sebuah terapi yang menggunakan alam sebagai media pemulihan, semakin populer di kalangan praktisi psikologi.
Menangkap peluang ini, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) memulai program pengenalan metode terapi ini, tidak hanya bagi mahasiswa internal, tetapi juga bagi peserta dari luar.
Program ini pertama kali diperkenalkan kepada peserta program International Internship Program (IIP) 2024 yang diadakan di kawasan hutan lereng Gunung Mandalawangi, di perbatasan Kabupaten Bandung dan Garut, pada Rabu, 11 September 2024.
Program ini diikuti oleh sembilan mahasiswa dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia, dan lima mahasiswa dari Fakultas Psikologi Unpad.
Koordinator program Forest Healing Fakultas Psikologi Unpad, Hammad Zahid Muharram, M.Psi., Psikolog, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan metode terapi yang mampu membantu mengurangi gejala psikologis, seperti stres.
“Forest healing tidak bisa menyembuhkan, karena penyembuhan stres perlu terapi CBT. Akan tetapi, sifatnya meredakan, lebih tidak separah sebelumnya,” kata Zahid, mengutip laman resmi Unpad, Senin (28/10/2024).
Merasakan Iklim Mikro Berbeda
Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk merasakan iklim mikro yang berbeda dari perkotaan, yang berasal dari zat alami phytoncide yang dikeluarkan oleh tumbuhan. Zat ini dinilai mampu memberikan manfaat kesehatan bagi manusia saat berada di alam.
Pada hari itu, peserta memulai kegiatan dengan berjalan kaki menuju kawasan perladangan di lereng yang berbatasan dengan hutan lindung, dipandu oleh Dosen Fakultas Psikologi Unpad, Noer Fauzi Rachman, PhD., Psikolog.
Selama perjalanan, para peserta yang menggunakan sandal jepit ini diajak untuk meresapi alam dengan mendengarkan suara angin, menyentuh pepohonan, hingga berbincang dan memeluk pohon. Mereka juga diajak menjelajah ke kebun kopi, mencicipi buah kopi, dan kemudian bermain di sungai sambil mencoba menangkap ikan.
Menurut Zahid, aktivitas ini bertujuan untuk mengembalikan koneksi manusia dengan alam. Ia menjelaskan dalam konsep terapi ini terdapat empat elemen alam – tanah, udara, api, dan air.
“Kemudian ketika diam, duduk rileks sambil liat awan, pemandangan, dan menghirup napas itu elemen udara. Elemen api itu ketika mereka berbicara dan memeluk dengan pohon, karena api itu simbol kehangatan,” paparnya
Zahid mengungkapkan forest healing adalah pendekatan baru yang saat ini mulai diminati, tetapi umumnya dipraktikkan untuk tujuan komersial oleh mereka di luar bidang psikologi.
Fakultas Psikologi Unpad berharap pendekatan ini dapat menjadi layanan tambahan yang dilengkapi evaluasi atas efektivitasnya dalam meredakan stres.
“Bedanya, ada processing yang dilakukan, apakah terapinya efektif (untuk meredakan stres) atau tidak,” jelas Zahid.
Sebagai proyek perdana, program ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh Fakultas Psikologi Unpad sebagai layanan inovatif yang siap diperkenalkan kepada masyarakat.
BACA JUGA: Nikmati Suasana Segar di Hutan Tengah Kota Forest Walk Babakan Siliwangi
Zahid menambahkan, ia menaruh harapan besar pada program Forest healing agar nantinya menjadi produk unggulan Fakultas Psikologi Unpad.
(Virdiya/Budis)