BANDUNG,TM.ID: Teguran yang diberikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kepada Ivan Gunawan ternyata mendapat pembelaan dari beberapa pihak, termasuk psikolog.
Menurut Psikolog yang benama Lita Gading, seharusnya KPI lebih menegur Lucinta Luna ketimbang Ivan Gunawan.
Hal ini karena Lucinta Luna secara terang-terangan berpakaian dan berdandan seperti perempuan, bahkan memamerkan kemesraan dengan seorang laki-laki di depan publik.
“Kenapa kalian tidak menegur seperti Lucinta Luna barangkali, yang memang benar-benar dia itu transgender? kata Psikolog Lita Gabding pada akun TikTok @litagading5, Jumat (12/1/2024).
Bahkan, lanjut Lita, Lucinta Luna blak-blakan mengungkap jati dirinya, lalu bercinta atau melakukan sebuah atraksi ciuman dengan sesama jenis dan atraksi lainnya.
“Apakah itu bagian dari peneguran KPI? Harusnya iya,” tegas Lita.
Lita juga mensinyalir KPI sedang mencari sensasi dengan menyoroti Ivan Gunawan. Padahal, penampilan Ivan yang disoroti KPI tidak memiliki masalah sama sekali.
“Justru yang, maaf ya, yang ‘gay’, yang mempertontonkan segala abnormalnya itu ya silahkan kalian tegur,” katanya.
Perempuan berusia 47 tahun tersebut juga berharap agar KPI tidak memihak dalam menegur artis-artis yang tampil di depan publik.
Pendapat dari psikolog tersebut sontak mendapat dukungan dari netizen. Menurut mereka, apa yang Ivan pakai adalah hal yang wajar karena ia adalah seorang desainer.
“Benar bangat bu Lita, selalu dan selalu setuju dgn ibu, keren,” tulis netizen.
“Betul Ivan Gunawan orang baik GK ada Ivan Gunawan tv sepi,” tulis netizen lain.
“Betul ka harus adil, jangan cmn ka igun doang,” timpal netizen.
BACA JUGA : Ivan Gunawan Keluar dari Brownis, Ada Apa?
KPI Tegur Ivan Gunawan
Sebelumnya, KPI memberikan sanksi administratif kepada penyelenggara acara Brownis karena menampilkan Ivan sebagai host yang berpenampilan seperti perempuan.
Teguran tersebut merka berikan atas penayangan Brownis pada tanggal 30 Oktober 2023 pukul 12.38 WIB.
Dalam acara tersebut, Ivan Gunawan terlihat menggunakan pakaian, riasan, aksesoris, dan bahasa tubuh yang menggambarkan sifat feminin.
Penampilan ini sesuai dengan tema ulang tahun Brownis yang mengadopsi nuansa era 60-an.
(Hafidah/Aak)