PSI: Reshuffle Kabinet Sah Dilakukan Atas Menteri Kinerja Buruk

PSI
PSI. (antara)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie mengatakan, reshuffle kabinet sah saja dilakukan Presiden Joko Widodo terhadap menteri yang memiliki kinerja buruk, terlebih dengan ancaman resesi yang diprediksi pada tahun 2023.

“Dengan ukuran-ukuran yang jelas, artinya kinerja memang buruk dan tahun ini katanya tahun resesi, tahun krisis maka kita butuh orang-orang yang punya kinerja yang bagus,” kata Grace usai puncak HUT Ke-8 PSI di Jakarta Pusat, Selasa.

Selain potensi terjadinya resesi, Grace menyebut periode kepemimpinan Presiden Jokowi pun hanya bersisa satu tahun lagi berakhir sehingga tak banyak opsi yang bisa diambilnya untuk menggenjot kinerja menteri yang memang dinilainya buruk.

BACA JUGA: PPP: Pekan Ini KIB Bahas Pematangan Capres

“Waktu Presiden sudah tidak banyak lagi. Kalau saja ada menteri yang kinerja-nya buruk, rasanya memang buat apalagi kita tahan-tahan,” ujarnya.

Ia lantas menganalogikan perusahaan start-up yang dinamis untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar.

“Apalagi perusahaan publik yang terbuka yang cepat kayak start-up, itu cepat banget pergantian pemainnya supaya kita bisa keep up dengan kebutuhan pasar,” ucapnya.

Terlebih, kata Grace, apabila ada menteri yang terseret dengan kasus korupsi sehingga dapat berimplikasi pada persepsi publik atas kabinet secara keseluruhan. Meski demikian ia menegaskan bahwa keputusan reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.

“Jadi yang kinerja buruk, apalagi yang terbukti mencuri yang bukan haknya rasanya untuk apa dipertahankan. Itu masyarakat juga akan kecewa, nanti dampaknya semua kabinet yang diprotes. Jadi kalau emang kinerja-nya buruk kenapa harus ditahan-tahan,” tuturnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi, Minggu (29/1), meminta semua pihak untuk menunggu saja mengenai reshuffle kabinet.

“Masa (pekan depan Rabu Pon)? Rabu Pon, benar? Ya nanti tunggu saja,” kata Jokowi di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (29/1).

Pernyataan Presiden Jokowi yang mengindikasikan sinyalemen akan adanya reshuffle juga dikemukakan dalam beberapa kesempatan.

Kabar perombakan kabinet pertama kali berembus pada akhir 2022 karena ada desakan dari politikus PDI Perjuangan. Perombakan terutama terhadap menteri-menteri dari Partai NasDem setelah salah satu partai pendukung pemerintahan itu mendeklarasikan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva